Wednesday, October 25, 2006

Latina: The (almost) Lost Language

Pertama-tama... Saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Anda semua. Mohon maaf lahir batin, yaa~ ^^

Oh, well... Daripada lama-lama...
Draco dormiens nunquam titillandus


Kalian semua pasti tahu artinya kan? Jangan mengusik naga yang sedang tidur. Nah, apa Anda semua tahu hubungannya dengan postingan saya kali ini?

*ketuk meja*

Bangun, saudara-saudara. *ehm*

Sekali-sekali boleh dong saya serius... Bosan meracau terus di mana-mana...

OK. Walaupun saya tak begitu menyukai Harry Potter secara keseluruhan, namun ada satu bagian yang membuat saya begitu tertarik. Ya, tentu pada bagian itu.

Salah satu kelebihan Rowling yang menarik perhatian saya, seperti halnya Professor Tolkien, adalah ia sangat suka bermain dengan kata dan bahasa. Di saat Prof. Tolkien menciptakan bahasa-bahasa baru, seperti bahasa Elven, Drow, dll, Rowling 'menghidupkan' kembali bahasa yang hampir punah. Bahasa Latin.

Mengapa saya katakan hampir punah? Sebab sekarang, hanya segelintir orang yang memakai bahasa tersebut, bahkan penggunaannya pun terbatas. Contohnya, di Vatikan, nama ilmiah tumbuhan dan hewan... Tapi bukan sebagai bahasa sehari-hari.

Bahasa Latin, sebenarnya adalah bahasa yang indah dan teratur. Walaupun, mungkin bagi kita yang terbiasa dengan grammar bahasa Indonesia atau Inggris, akan sedikit bingung atau merasa aneh dengan tata bahasa Latin, walaupun ada beberapa persamaan juga.

Kata kerja dalam bahasa Latin dipengaruhi oleh jumlah (tunggal atau jamak), orang (saya, kamu, ia, dll), time mood (indicative, subjunctive, atau imperative), dan apakah kalimat yang mengandung kata kerja tersebut aktif atau pasif. Begitu pula kata benda dan juga bentuk kata lain seperti adjektif dan pronoun, juga dipengaruhi oleh case, gender, dan jumlah.

Untuk membedakan setiap bentuk kata kerja dan kata-kata lain, sesuai dengan apa yang mempengaruhinya, digunakan apa yang kita sebut: imbuhan, biasanya berupa akhiran. Bahkan, *saya sudah bilang belum ya?* imbuhan pada kata kerja juga mampu membedakan suatu kalimat adalah pertanyaan, pernyataan, atau perintah.

Exempli gratia:
Amo - I love
Amas - You love


Keduanya berbeda dalam hal orang, saya dan kamu.

Contoh lain:
Scisne.
Ini adalah suatu pertanyaan. Do you know?

Jika kita tahu, maka jawabannya adalah:
Scio.
Saya tahu.

Jika tidak:
Non scio.
Saya tidak tahu.

OK. Berikutnya, tahukah Anda beberapa kata dalam bahasa Inggris diambil dari bahasa Latin? Exempli gratia, villa. Yang berarti: rumah tinggal.

Beberapa istilah juga diambil dari bahasa Latin. Seperti exempli gratia (for example) yang disingkat e.g., lalu NB: nota bene ('important' note)... Ini memperlihatkan bahwa bahasa Latin adalah bahasa yang sedikit atau banyak mempengaruhi bahasa yang ada saat ini.

Jadi, bagi saya, Rowling telah melakukan sesuatu yang begitu berarti bagi kelestarian sebuah bahasa. Sebab jika tidak, mungkin bahasa Latin akan benar-benar punah. Bahasa seindah itu *menurut saya* kok punah...

Hmm.. Setelah dipikir-pikir, harusnya Rowling memberi kita inspirasi ya? Siapa yang akan tahu, suatu saat nanti, anak cucu kita justru tak bisa berbahasa daerah gara-gara tak ada yang mengajarkan pada mereka? Jadi, bagaimana kalau suatu saat kita membuat suatu buku berbahasa Sunda, atau Jawa kuno, atau bahasa daerah apapun, untuk menjaga kelestarian bahasa daerah kita?

Hmm.. Hmmm.. Mungkin bahkan suatu saat, kita perlu melestarikan Bahasa Indonesia juga.. Siapa yang tahu?

Oh, dan omong-omong, kalimat yang tadi, bagi saya akan berubah menjadi seperti ini:
Felis dormiens nunquam titillandus

Artinya? Tentu Anda tahu. Jangan mengusik kucing yang sedang tidur..

Well, bubble bye everyone!

*dozes off*

Monday, October 23, 2006

Ketupat 2006


Bingung sholat Ied?
23 ato 24 Oktober 2006?

Yang penting kan lebarannya
1 Syawal 1427 H

Yang penting makannya
Ketupat, opor, sambel goreng

Met Lebaran
Maap lahir batin ya

Sunday, October 22, 2006

Lebaran oh Lebaran - Pemberitahuan Bagi anggota tim Quidditch Gryffindor

Hiahahahah.....judulnya sangat ga nyambung, heheheh....

Yah, nggak apa-apa lah :P, soalnya bingung juga, mau menyampaikan sederet masalah dalam satu post pendek, soalnya sibuk :-".

Setelah lama tak online, ternyata.... seperti menemukan kembarannya blog Herda! *ditimpuks* Abisnya gimana ya, perasaan baru ditinggal berapa hari juga, tau-tau postnya sudah sederet beginih..... Jadi terpaksa baca-baca dulu. Dan ternyata saya banyak dilirik-lirik, hihihi.... Ya...Emang susah jadi orang keren... :-" *kaboor*
*balik lagi* Ada yang sebut-sebut kacamata, sayah yang dilirik. Ada yang sebut-sebut Sherlock Holmes, saya lagi.... What next... Dudududu xD. Ahh, sepertinya sayah juga yang memegang rekor comment terbanyak *disurakin dari berbagai arah*.

Aih, ya sudah, Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin untuk semuanya. *Sungkem ke Miyu dan Gunz*. Di mana-mana sungkem ke orangtua dulu dong :P. *sungkem ke ambu* *nyalamin dinie*. Ahh, doakan saya yang mau mudik menggunakan kendaraan muggle yang disebut mobil (yang sebetulnya kurang terpercaya, bisa menimbulkan banyak kecelakaan, lebih aman portkey, atau bahkan, sapu terbang :P) supaya selamat sampai di tujuan, dan bisa pulang dengan selamat juga yaa.... jangan seperti kemarin, saya ditabrak motor! Huhuhuh....tangan berdarah...kaki kegiles ban...untung ga parah -_- *cerita selengkapnya nanti yah :P*
Pokoknya entah mengapa saya beberapa kali ketimpa sial... Kacamata dua-duanya pecah pula --;Padahal perasaan ga ngeliat Grim di manapun tuh *disambit*

Oh ya... Pengumuman terakhir.
Untuk anggota tim Quidditch Gryffindor, kita sudah melewatkan "rapat" bulan lalu lho... Bulan ini juga sepertinya sulit ya? Tanggal 4 gituh. Mungkin ada yang belum balik dari mudiknya dsb. Tadinya saya mau menetapkan tanggal 4 dan 11 sebagai pengganti dua bulan itu, tapi ternyata.... tanggal 4 saya ada urusan ke jakarta apa yogya yah? pokoknya gitu deh :P. Dan tanggal 11 saya ada....err.....saya ada janji di madam puddifoot's..... heheheh, pokoknya ada janji deh. Mau apa, itu mah personal yah, heheheh *giggles*. Kalau mau mengadakan pertemuan hari itu, boleh, tapi saya ga ikut. Mau sms, telepun boleh, tapi ga boleh ikut sayah ^^.

Ya, sudahlah, maaf ngepost ga jelas. Kalau ga keberatan, biar saya aja yang ngulas tentang Gryffindor. Atau mau dinie aja? Ya sudah, sayah Hufflepuff saja.

Mahou Shoujo

Mau mengucapkan Selamat Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Bathin... tapi kok udah keduluan ambu ^^;;

Hihihi~

ya udah, iseng ah~

*ditimpuk istri*

Hari ini saya akan membahas tentang Mahou Shoujo.

Tapi... sebelum mulai racauan... er, bahasan ini... mari kita tinjau dulu apa definisi dari istilah "Mahou Shoujo".

istilah mahou shoujo ini berasal dari bahasa Jepang. Istilah ini sendiri terbentuk dari 2 kata yaitu "Mahou", yang berarti sihir, dan "Shoujo", yang berarti gadis muda. secara istilah, maka diberikanlah definisi umum bahwa "Mahou Shoujo" berarti "Gadis muda yang mahir menggunakan sihir" (No, McG does NOT count ^^). ciri-ciri mahou shoujo adalah: mengasai sihir dan mempunyai kekuatan yang (biasanya) besar, biasanya mempunyai "kostum" tersendiri kala beraksi, dan dapat pula mempunyai gerakan/sekuens perubahan tersendiri.

Mahou shoujo dan analog-analognya (terutama kalau kata-kata "Mahou Shoujo" diartikan secara harfiah) tersebar di berbagai universe, baik secara sengaja maupun tidak ^^ di Jepang sendiri, mahou shoujo sudah merupakan genre (biasanya anime, manga, atau game) tersendiri dengan massa penggemar yang cukup besar ^^

perlu diperhatikan, bahwa dalam bahasan ini Mahou shoujo akan dibahas secara pengertian umum/harfiahnya (kalo engga, kan entar ga nyangkut ke HarPot ^^), yaitu "gadis muda yang mahir menggunakan sihir".

on to the talk now~

mari membandingkan beberapa "mahou shoujo" yang sering ditemui di internet dan kehidupan sehari-hari~ ^^

informasi lebih lanjut tentang para gadis-gadis pengguna sihir ini dapat dicari di bang wiki atau mas google ^^

Let's start!

1. Hermione Granger
universe: Harry Potter
weapon(s): wand
Magic: mantra-mantra yang dipelajari dari orang lain atau yang diciptakan sendiri.
Pros: Hermione adalah mahou shoujo yang paling fleksibel, karena dapat mempelajari banyak mantra untuk berbagai keperluan dan tak hanya untuk bertempur; ia juga memiliki keberanian dan kemauan yang kuat; ia juga dapat menggunakan barang-barang manusia biasa dengan baik tanpa sihir.
Cons: Jenis sihir yang ia pelajari masih agak sempit untuk digunakan secara efektif dalam pertempuran; selain itu, kemampuannya dalam pertempuran juga masih agak meragukan karena pengalamannya yang sedikit; kadang ia juga masih terbawa-bawa oleh orang lain (namely, Harry dan Ron).
Final verdict: Hermione terletak agak dekat dasar dalam klasemen ^^ (Sorry, tifosi HarPot) tapi walaupun begitu, ia termasuk penyihir yang imbang dalam hal penggunaan sihir didalam dan diluar pertempuran.

2. Nanoha Takamachi
universe: Mahou Shoujo Lyrical Nanoha
weapon(s): Excellion (staff)
Magic: berbasis kekuatan murni, biasanya berwujud cahaya keemasan.
Pros: Nanoha adalah battle-mage yang sangat kuat, karena ia dapat menggunakan kekuatannya dengan bebas saat pertempuran; ia dapat memanfaatkan sisa kekuatan sihir yang tertinggal di medan pertempuran, untuk digunakan dalam serangan-serangannya; ia juga dapat merapal dan mempertahankan beberapa mantra sekaligus tanpa kesulitan.
Cons: walaupun nyaris tak terkalahkan dalam pertempuran, Nanoha sangat lemah diluar pertempuran; kekuatannya juga hanya bisa disalurkan lewat Excellion, membuatnya lemah bila terpisah dari senjatanya itu.
Final verdict: Kuat dalam pertempuran, namun lemah diluar... papan tengah.

3. Sakura Kinomoto
universe: Card Captor Sakura (muncul juga di Tsubasa Reservoir Chronicles, tapi kekuatannya berbeda)
weapon(s): tongkat panjang/staff
magic: satu set kartu yang mengandung kekuatan khas dalam setiap lembar kartunya.
Pros: mantra yang dapat digunakan Sakura melalui katu-kartunya cukup banyak dan bervariasi (50+ macam) sehingga dapat digunakan sesuai keperluan baik didalam maupun diluar pertempuran; ia juga merupakan salah seorang yang paling muda diantara mahou-shoujo dalam daftar ini, jadi kekuatannya masih dapat dikembangkan dan diasah; kekuatan kemauan yang dimilikinya juga cukup kuat.
Cons: kekuatan yang dapat ia gunakan dalam suatu waktu sangat terbatas (hanya satu kartu tiap kali penggunaan), sehingga dapat merepotkan; selain itu ia juga tak memiliki ketahanan fisik yang dimiliki oleh mahou-shoujo lain yang sudah lebih dewasa.
Final verdict: berimbang untuk dalam/luar pertempuran, sihirnya juga luas. menengah ke atas ^^

4. Aerith Gainsborough
universe: Final Fantasy (7)
weapon(s): toya/quarterstaff
magic: berbagai mantra penyembuhan dan pertahanan; Materia
Pros: Aerith memiliki kekuatan penyembuh dan perlindungan terkuat diantara semua mahou shoujo dalam daftar ini; kekuatan yang dimilikinya juga cukup fleksibel dengan adanya Materia yang dapat mengubah kekuatan yang dipunyainya sesuai keadaan; hatinya yang baik dan suka menolong (...maybe) dapat pula memenangkan hati banyak orang.
Cons: sama seperti pengguna magic kebanyakan, Aerith lemah secara fisik (walaupun diimbangi oleh beragam mantra pertahanan miliknya); hampir semua magic asalnya bersifat bertahan, membuat Aerith harus didukung oleh teman-teman seperjuangan yang cukup kuat dalam menghadapi musuh.
Final verdict: sangat vital dalam pertempuran, dan tidak begitu jelek juga diluar. papan atas ^^

5. Rinoa Heartilly
universe: Final Fantasy (8)
weapon(s): chakram launcher
Magic: Para-magic, pure magic (dalam final fantasy 8, magic tidak dipunyai sembarang orang. hanya pemilik kekuatan dari "sorceress" seperti Rinoa saja yang dapat menggunakan magic tingkat tinggi "sejati", sementara orang biasa hanya dapat menggunakan Para-magic); Guardian Force; Angelo (anjing peliharaannya).
Pros: kekuatan kemauan Rinoa adalah salah satu yang paling kuat diantara mahou shoujo dalam daftar ini; selain itu, ia juga mempunyai kekuatan magis yang besar dan bisa mempengaruhi daerah yang cukup luas, memungkinkannya menyerang beberapa musuh sekaligus; fleksibilitas pun dipunyai Rinoa, dengan bantuan beragam Guardian Force yang dapat digunakannya; belum lagi parasnya yang cantik... ^^;
Cons: penyakit lama... Rinoa lemah secara fisik; ia juga kurang begitu bisa mengendalikan kekuatannya, karena ia mendapatkan kekuatan dari 2 sumber sekaligus.
Final verdict: well, sama seperti Aerith, tapi Rinoa lebih condong ke kemampuan tempur... papan tengah, namun lebih rendah dari Sakura ^^

6. Hikaru Shidou
universe: Mahou Kishi Rayearth
weapon(s): pedang lebar, Rayearth
magic: Berbasis elemen api, biasanya digunakan dalam bentuk panah api; Rayearth (roh api berbentuk seperti robot).
Pros: Hikaru sangat lincah karena gemar berolahraga, sehingga membantunya dalam pertempuran; Rayearth yang dimilikinya pun dapat mengeluarkan kekuatan sihir yang amat besar, selain sangat kuat pula secara fisik; ketepatan serangan Hikaru juga ditunjang oleh kemahirannya memanah.
Cons: Hikaru suka meloncat ke dalam persoalan tanpa mengukur kemampuan dirinya sendiri, membuatnya terlibat masalah yang sebenarnya dapat dihindari; wataknya yang agak 'panasan' dan kurang sabar juga bisa menimbulkan masalah; ia juga tidak terlalu kuat secara fisik, walaupun hal itu diimbangi oleh kelincahannya yang cukup tinggi.
Final verdict: sekali lagi... battle-only mage. tapi kemampuan memanahnya bisa berguna juga, jadi... papan tengah bersama Nanoha dan Rinoa ^^

7. Lina Inverse
universe: Slayers, Warcraft 3 (Defense of The Ancients)
weapon(s): -
Magic: berbasis api; Dragon Slave, Giga Slave, Ragna (Laguna?) Blade, dan mantra-mantra lainnya yang tidak ia tunjukkan secara nyata.
Pros: Lina adalah mahou Shoujo dengan kekuatan destruktif terbesar, karena ia bisa saja menghancurkan satu kota hanya dengan sekali rapal mantra Dragon Slave miliknya; ia juga mahir menyembunyikan motif atau perasaan dibalik tindakan dan kelakuannya.
Cons: kekuatan sebesar mantra-mantra Lina sangat sulit dikendalikan (bahkan oleh penyihir setaraf Lina), dan sering salah sasaran menghancurkan lingkungan; Lina juga sangat mata duitan, sehingga dapat mudah dipancing dengan uang ^^; selain itu, pribadi Lina juga tidak sebaik yang kalian lihat...
Final verdict: sangat tidak berimbang... mana wataknya jelek pula ^^;; jauh diatas Hermione, tapi masih sedikit dibawah Nanoha dan Rinoa deh ^^

8. Jaina Proudmoore
universe: Warcraft 3
weapon(s): staff (?)
magic: (versi asli) berbasis air, digunakan untuk memanggil badai salju atau water elemental.
Pros: Jaina juga termasuk mahou shoujo "sekolahan" seperti Hermione, namun karena usianya lebih tua tentu mantra miliknya lebih matang daripada Hermione; kemampuannya memanggil water elemental dan badai salju dapat menjadi aset yang cukup berharga dalam sebuah pertempuran besar, dimana ia harus melawan beberapa musuh sekaligus.
Cons: Jaina agak sulit percaya dengan orang lain, sehingga dapat menghambat kerjasama tim; selain itu, kelemahan umum penyihir juga masih menghinggapinya... lemah secara fisik.
Final verdict: papan tengah bersama Nanoha dan Rinoa ^^

9. Iron Maiden Jeanne
universe: Shaman King
weapon(s): peti penyiksaan (Iron Maiden), Shamash (roh miliknya)
magic: sihir roh, Shamash (OverSoul dan Furyoku)
Pros: Shamash adalah roh yang kuno dan sangat kuat (pernah disembah sebagai dewa pada zaman babylonia kuno), dapat membuat Jeanne sulit dikalahkan, apalagi bila dalam pertarungan satu lawan satu; ia juga mengetuai X-laws, sebuah perkumpulan pengguna roh yang anggotanya kuat, yang membuatnya tidak akan kehabisan pendukung.
Cons: Jeanne relatif mudah dipengaruhi, terutama bila tidak sedang didampingi oleh pembantu-pembantunya dari X-laws; menggunakan OverSoul dan Furyoku setaraf Shamash menghabiskan banyak kekuatan roh sehingga harus digunakan secara efektif dan hati-hati.
Final verdict: Papan Tengah bersama Nanoha dan Rinoa ^^

10. Primula
universe: Shuffle!
weapon(s): -
magic: belum jelas, namun selama ini yang ditunjukkannya di game/anime biasanya yang berbasis es.
Pros: Primula mempunyai potensial kekuatan sihir yang sangat besar (canon di manga Shuffle: bila kekuatannya keluar secara tidak sengaja, ia dapat menghancurkan sebuah prefektur); ia juga masih muda, jadi masih banyak sihir yang ia bisa pelajari; tubuhnya yang kecil juga membuatnya mudah bersembunyi ^^
Cons: Primula belum dapat mengendalikan kekuatannya, sehingga sangat berbahaya; selain itu, emosi Primula juga sulit diketahui dan ia juga sulit diajak kerjasama.
Final verdict: menemani Hermy di papan bawah... though saya jauh lebih suka dia dpd Hermy ^^

lalalalala~~~

selesai meracau...

*kabur sebelum ditimpuk*

Friday, October 20, 2006

Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Taqabbalallahu Minna wa Minkum
Shiyama wa Shiyamakum
Minal Aidin wal Faidzin
Maafkan Lahir Batin
Selamat Idul Fitri 1427 H
Semoga kita bisa bersua lagi dengan Ramadhan mendatang, amin

Wednesday, October 18, 2006

Kelas Akselerasi

Adakah kelas Akselerasi di Hogwarts?
*lirik Audriel dan mungkin juga Miyu*

Kita lihat kalau Hermione itu pinter banget, nilainya sampai ada 300% berarti dia jauh memenuhi harapan. Trus Percy juga bisa dikategorikan pinter. Belum lagi Snape, menurut Sirius, sewaktu kelas satu dia sudah menguasai mantra-mantra yang harusnya baru dikuasai kelas tujuh...

Jadi, adakah kelas Akselerasi di Hogwarts? Hihi...

Tuesday, October 17, 2006

Harry Potter and Asrama on The Eye of The Cat Princess Miyu

Entri kedua seekor kucing...

*ditimpuk*

Aduh. Kan saya dengan bangga hati mengakui bahwa saya itu seekor kucing yang bisa sihir... Hihi.

Nah, setelah kemarin saya membicarakan sesuatu yang, well, OK, hubungannya sedikit sekali kok dengan Harry Potter... *lempar kacang ke Gunz* ^^;;

Kecuali, semoga saja Anda bisa lebih memahami saudara-kembar-beda-umur saya yang misterius-tapi-keren itu... *disambit oleh para pecinta Snape*

Sekarang saatnya saya.. *lirik kanan-kiri*

Euh, ga kok. Saya ga akan nulis soal psikologi lagi... Tunggu saya menerbitkan buku Psikologi Sihir, ya... *kabur*

Hihi. Nah, setelah ada beberapa orang yang curhat tentang HP, Harry Potter, gitchu maksud saya.... Giliran saya kan yang curhat? Iya kan?

Lho? Kok saya malah nanya ke kalian.

*ketuk meja* Ehm. Ehm. Giliran saya buat curhat..

Saya, mengawali ke-tidak-terlalu-tertarik-an saya (maksudnya, tertarik secara biasa saja) pada HP sejak buku HP pertama dikeluarkan oleh tante JK Rowling. Waktu itu, Mum yang tahu (ya, dia tahu!) saya itu hobi mengumpulkan buku (dan dibaca sekali-dua-kali saja, baru dibaca lebih dari dua kali kalau saya benar-benar suka), membelikan saya buku HP:SS secara tiba-tiba-dan-bikin-kaget-aja.

Sungguh, sebagai kucing-eh-anak-kucing (sama aja...) yang besar dalam asuhan segala macam buku-termasuk-novel-detektif-dan-buku-psikologi-kecuali-komik, saya waktu itu ga tahu apa menariknya isi buku itu, kecuali bahwa buku itu bentuknya adalah: novel.. *ditimpuk* Bahkan Mum pun cuma bilang, "Buat kamu. Kayanya bagus."

O-ow... Mum.

Dan, seperti kebiasaan saya waktu membaca buku lain, buku itu pun terselesaikan dalam kurang-dari-setengah-hari. Dan, sehari setelah saya dapat buku itu, sudah dua kali buku itu habis saya baca. Bukan karena saya benar-benar tertarik sama buku itu. Tapi karena, waktu itu, saya kehabisan bahan bacaan. Ini jujur, lho.

Beberapa waktu kemudian, buku kedua: CoS pun keluar. Lagi-lagi, Mum membelikan untuk saya satu. Kali ini, saya pun menghabiskan kurang-dari-sehari untuk baca buku itu. Well, saya akui, buku inilah satu-satunya buku HP yang menarik minat saya, selain HBP yang keluar beberapa tahun sesudahnya. Alasannya? Mudah saja kok. Misteri Basilisk dan Kamar Rahasia...

Setelah beberapa lama, kedua buku pertama itu pun masuk gudang buku saya, bercampur dengan buku-buku lain. Dan sampai sekarang ga pernah keluar lagi. *g*

Dan, keluarlah buku ketiga... berhubung tebal bukunya yang makin tebal dan harganya yang makiiiin-melambung-tinggiiiiiiiii... Mum pun tidak membelikan buku itu. Mahal, katanya... Hihi.

Maka dari itu, perlahan-lahan saya pun melupakan soal HP, dan ketertarikan saya pun tidak berkembang.

Sampai film kedua HP dirilis. Ketertarikan saya secara partikular terhadap buku kedua pun bangkit lagi. Hanya pada yang kedua.

Dan, setelah masa-masa film itu lewat.. Saya kembali melupakan HP.

Yang mengingatkan saya kembali, jujur saja... Adalah suami-saya-yang-nota-bene-tukang-sayur, Gunbazca.. *hayo, ngaku!*

Saat itu, awal tahun ini kalau saya-ga-hilang-ingatan-atau-salah-ingat, dia baru melamar kerja pada HPI sebagai mod FanPoem. Nah, dengan senang-hati-atau-entah-lah, dia menawarkan pada saya untuk join HPI, yang-akhirnya-saya-tahu-isinya-hampir-semua-tentang-HP. Seperti biasa, saya pun tidak banyak terlibat dalam forum, hanya mengamati saja, serta sedikit-demi-sedikit memahami dan mengikuti pembicaraan soal HP.

Kemudian, dia juga memberikan satu set buku HP (1-6) dalam bentuk PDF buat saya. Saat itu, buku HP:HBP sudah keluar. Nah, sama seperti buku kedua, buku keenam ini menjadi satu dari sedikit buku HP yang saya minati. Bahkan saya pun sudah lebih dari empat kali baca buku ini.. Karena saya bingung dengan cerita. (Jujur, lho!)

Ha. Curhat saya sepertinya ga jelas ya? Memang begitu. Meskipun buku keenam yang-menarik-hati-saya keluar juga, ketertarikan saya pada HP ya tetap sama, datar-datar-saja. Bahkan saya hampir ga pernah baca buku ketiga atau keempat. Buku kelima cuma dibaca sekali...

Err... Lupa mau menulis apa. Berikutnya, soal Asrama. Meskipun di HPI saya adalah seorang Gryffindor, saya bukan 100%-Gryffindor-Asli-Lho! Semua situs sorting hat tidak pernah kompak dalam memilihkan asrama untuk saya. Plin-plan. Yang satu bilang saya ini Gryffindor, lainnya bilang saya ini Slytherin, lainnya lagi bilang saya ini Ravenclaw. Nah. Bingung kan?

Saya sendiri juga bingung. Akhirnya, saya pun memilih Gryffindor sebagai asrama saya (di HPI-yang-dulu-itu dan Hogwarts Virtual). Bukan karena Harry Potter, tapi karena Miss Granger *maaf, ya, Manda* yang-mungkin-seharusnya-masuk-Ravenclaw-malah-nyasar-ke-Gryffindor. Jujur saja, ya, saya ini agak-agak setipe dengan Hermione, yang cerdas, tapi gaya bicaranya sedikit 'bossy'(kecuali bahwa dia itu tipe 1-atau-3 dan saya tipe 4). (Sering-seringlah bertemu dengan saya, maka Anda akan tahu saya ini bukan seperti yang Anda lihat...) Alasan kedua, meski saya mempunyai sedikit sifat dari syarat-masuk-asrama-lain, dan meskipun Snape ada di Slytherin, saya tidak memilih Ravenclaw, Slytherin, atau Hufflepuff.. Karena, saya tak cukup bijaksana untuk jadi seorang Ravenclaw, tak cukup licik (walau narsisnya setengah mati dan rada-rada ambisius) untuk jadi seorang Slytherin, dan tak biasa-biasa saja seperti kebanyakan penghuni Hufflepuff. Bahkan, sebenarnya saya tak cukup pemberani untuk masuk Gryffindor... Tapi apa daya, Miss Granger membuat saya masuk Gryffindor. Dan saya merasa bahwa hati saya sedikit menyatu dengan asrama itu. Dan... saya pun makin cinta pada Snape.

Ga berhubungan? Memang.

Pengecualian asrama saya adalah di HOL. Hanya di situ saya masuk asrama lain, Ravenclaw. Kaget? Saya juga bingung.

Yah... Saya ga pernah peduli soal asrama kok. Ditaruh di mana pun, saya bahagia saja....

Oh, well. Capek menulis. Maaf kalau curhat saya sedikit ga jelas...

Muffins and butterbeer for all!! *gives muffins and butterbeer*

Monday, October 16, 2006

Harry Potter, Skeptisisme, HPI, dan Saya

*orang lewat berhenti*

*orang lewat melongok*

*orang lewat pergi lagi*

...

*poster ditimpuk rame-rame*

wakakakakak ^^

selama ini entry yang ada isinya kok yang mendukung Harry Potter (HP) semua ya ^^

yah, namanya juga fans HP. masa nggak mendukung tongkrongannya sendiri ^^

for me, yang tumbuh besar dalam pelukan anime manga dan game, terutama yang buatan bangsa-saudara-tua-yang-pernah-menjajah-kita-tea... HP cuma sekadar sesuatu yang dibaca sambil lalu saja. mencoba didalami pun, untuk saya, selalu gagal karena ujung-ujungnya bakal ngerasa gak sreg lagi gak sreg lagi. dan berujung pada fanfic super ga jelas yang menginjak-injak karakter HP ^^; biasalah, angkatan anime yang juga mengenal Arcanum dan Magic the Gathering serta Warcraft terutama yang III. atau dengan kata lain, orang yang percaya magic tidak tak terkalahkan (halah double negation ^^;), tidak seperti beberapa fans HP yang ngotot wizard dari HPverse tak akan pernah bisa mati kena tusuk dari belakang, atau mati kena tembak sniper dari jarak 800 meter ^^

Dulu, saya pun dibeliin novel HP oleh Mamih karena kebanyakan manga di rumah ^^; yaa~ dia pikir kok kurang novel di rumah, jadi wee dibeliin 2 buku Harry Potter (PoA ama GoF). tapi... ya dasar kedua putranya mamih sudah pada terbawa arus budayanya masing-masing (satu hanyut dibawa The Hulk, satu hanyut dibawa Saint Seiya, hihihi), jadi weee... nilai-nilai budaya dan kebaikan serta fan-militancy dari HP (halah!) tidak tersangkut. apalagi setelah novelnya hilang karena pindahan ^^;

kemudian waktu berlalu.

syahdan, atas perantaraan sebuah forum hebat yang sekarang sudah runtuh, sayapun mengenal HPI. kesan pertama, begitu menggoda... selanjutnya...

...

...

...



omgWTHardeytalking?! egads --;



^^

terus terang aja, HPI malah mempertipis lagi kesukaan saya tentang HP. waktu itu, HPI sangat semrawut dan banyak user yang posting dengan cara yang "teu baleg bin ora nggenah" ^^, yaaa walaupun harus saya akui banyak pula user dengan gaya posting yang elegan, dan bahkan mempengaruhi cara saya posting (terutama ambu, hehehe). mana banyak user yang kurang bertualang ke realm lain *digeplak*, sehingga ya referensi magic nya cuma berasal dari HP. jadinya kurang pengetahuan tentang magic... coba, berapa orang fans militan HP yang juga user HPI, yang tahu daerah jangkauan satu spell ada berapa macem? ya jawabannya ada banyak, bisa sinar (sebagian besar mantra HP), tabung, konik/kerucut, kipas, radius, blok/volume, dsb tergantung spell ^^

*ditabok karena nyombong*

owalah gusti... nyuwun ngapuro ^^;

halah, kok malah jadi curhat ga jelas kieu? ^^

anyways, akhirnya saya pun menemukan panggilan yang cocok juga di HPI versi-entah-keberapa, setelah Ambu menyetujui permohonan saya untuk jabatan mod di subforum FanPoem... karena pengalaman saya yang kebetulan pernah malang-melintang di dunia kangouw... eh, dunia perpuisian. and thus, HPI ketambahan seorang mods sekaligus HP-skeptic yang selalu siap menyerang kepercayaan para pendukung HP dengan Browning M2 Heavy-Barrel yang terpasang di sebuah Gundam ^^

which was, yaaa kurang lebih peran yang saya jalankan di HPI-verse (wekekekekek) hingga sekarang, dengan anutan tambahan: "dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung" ^^

so my dear HPverse militant folks, after you read what this geezer ranted...

selamat menikmati skeptisisme a la Gunbazca ^^

mohon maap sebelumnya apabila ada typo yang lolos dari editing-sendiri saya ^^

Enneagram...

Yay! Entri pertama seekor kucing di blog ini... *kabur*

Ehm. Ehm. Lupakan kalimat yang saya tulis di atas, dan silakan ambil tempat duduk untukmu sendiri. *g*

Setelah Ambu berbicara soal Myers-Brigg Test, sekarang saatnya saya untuk membicarakan mengenai Enneagram dan hubungannya dengan... Harry Potter, tentu.

Enneagram adalah suatu diagram bertitik sembilan yang digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya untuk mengenali tipe kepribadian seseorang. Dalam Enneagram kepribadian ada sembilan tipe kepribadian, yaitu (dari 1 sampai 9): Perfeksionis (Perfectionist), Penolong (Helper), Pengejar Prestasi (Achiever), Romantis (Romantic, terkadang disebut juga Individualist), Pengamat (Observer), Pencemas (Defender, atau Loyalist), Petualang (Adventurer), Penantang (Challenger), dan Pendamai (Peacemaker). Setiap titik Enneagram berhubungan dengan titik lain dalam bentuk tertentu, di sini, dalam dua bentuk, segitiga 6-3-9-6, dan bentuk-bertitik-enam 1-7-5-8-2-4-1. Setiap tipe mengambil sisi positif dari tipe pada titik sebelumnya jika keadaan dirinya baik dan sisi negatif tipe sesudahnya jika ia tertekan. Misalnya, orang dengan tipe 4 (Romantis), cenderung mengambil sisi positif tipe 1 jika sedang dalam keadaan baik, dan mengambil sisi negatif tipe 2 jika ia tertekan. Setiap tipe juga mempunyai sayap, yaitu dua tipe di kiri dan kanan tipe utama. Sayap-sayap ini juga mempengaruhi kepribadian orang tersebut, bahkan bisa saja tipe seseorang pada saat dewasa adalah sayap tipe masa kanak-kanaknya yang lebih berkembang.

Lalu? Apa hubungannya dengan Harry Potter? Well, setiap karakter dalam Harry Potter memiliki tipe Enneagram tertentu.. Sebenarnya, dalam Enneagram, kita lah yang bisa menentukan tipe kepribadian kita sendiri. Namun, tiap karakter Harry Potter dianalogikan seperti ini. Harry, contohnya, dianalogikan sebagai tipe 9, Pendamai, karena ia yang hidup sebagai anak yatim piatu dalam asuhan keluarga Dursley dan selama itu hidup *lumayan* menderita, dapat menemukan cara untuk menarik diri ke dalam hidupnya sendiri, dan tentu, bertahan hidup. Ron, adalah tipe 6 dengan sayap 7, Pencemas yang suka mengkhawatirkan segala sesuatu, walaupun begitu, ia menyukai lelucon dan petualangan. Hermione, di sana dikategorikan sebagai tipe 1, Perfeksionis, yang mencoba menjadi yang terbaik, atau paling tidak, mengerjakan yang terbaik. Mungkin, Hermione sebenarnya lebih cocok pada tipe 3, Pengejar Prestasi, di mana, ya itu dia, Hermione menginginkan untuk mencapai suatu prestasi yang tinggi bagi dirinya.

Contoh lain adalah Severus Snape. Snape *lirik-lirik penggemar Snape* diibaratkan sebagai tipe 4, Romantis dan Individualis. Mengapa? Karena Snape, selain unik (dan tampaknya ingin dianggap sebagai unik oleh orang lain), ia juga tipe yang sedikit penyendiri dan terlihat jauh dari kebanyakan orang, termasuk kedua orang tuanya. Lalu Draco dan Voldemort, adalah tipe 3. Keduanya, sebagai sesama Pelahap Maut, sama-sama menginginkan prestasi terbaik bagi diri mereka, walau, dengan cara-cara yang menurut kita mungkin tidak baik.

Memang, tidak ada tes untuk mengetahui Enneagram Anda dan kemudian membandingkannya dengan karakter Harry Potter secara langsung, tapi Anda bisa mencoba tes ini atau ini. Lalu bandingkan dengan situs-yang-saya-berikan-tadi.

Saya, terlahir pada tanggal yang sama dengan Snape, konon bertipe 4. Lalu, Anda itu tipe yang mana ya?? Setipe dengan siapa ya??

Well, mungkin tipe Anda tidak seperti tipe karakter favorit Anda, atau apalah. Tapi berbahagialah dengan tipe yang Anda temukan bagi diri Anda sendiri, karena setiap orang (juga setiap karakter dalam Harry Potter) adalah unik.

O ya, sebelum saya pergi, hubungan lain Enneagram dengan Harry Potter adalah: Anda mungkin bisa lebih memahami setiap karakter dalam Harry Potter beserta sifat-sifatnya, baik pada saat normal, bahagia, atau justru tertekan. (Jadi pahamilah mengapa Ron itu tukang mengkhawatirkan segala sesuatu, er.. termasuk adiknya...)

Salam sihir! Oh, dan tolong habiskan butterbeer dalam gelasmu ya... *g*

Eh, iya, ngomong-ngomong... Snape itu tipe 4 dengan sayap berapa ya???

((ETA: Kalau ada yang masih ga percaya dengan tipe Enneagramnya, baca saja buku Enneagram karangan Renee Baron & Elizabeth Wagele...)

Kacamata

Eh ..
*lirik-lirik ke kanan ke kiri*
Selain Lily siapa lagi yang pake kacamata, ya? Hihi..

Kaya'nya asyik juga kalo kita bicarain soal kacamata. Paling tidak, kita tahu Harry dan Dumbledore yang pake.

Apakah di Diagon Alley atau di Hogsmeade ada optik sihir? Berapa minus mata Harry? Trus, berapa minus atau plus Dumbledore?

Harry kan dapet kacamatanya dari dunia Muggle. Berarti sebenarnya keluarga Dursley care juga ke Harry, mau ngebeliin kacamata. Meski mungkin dari jenis yang paliiiiiiiiiing murah.

Lalu, lupa euy, James pakai kacamata nggak, ya? Hihi..

Saturday, October 14, 2006

Harry Potter on Amanda Potter

Sebelumnya saya mau minta maaf terlebih dahulu karena ngepost dua kali dalam sehari. Tapi saya pengen curhat tentang Harry Potter neeh. And saya juga minta maaf bagi orang-orang yang tersinggung baca post kali ini. Saya minta maaf, puasa harus saling memaafkan bukan?

Harry Potter. Pertama tau buku itu dari berita di Indosiar. Tapi gak tertarik, karena dulu gak termasuk book maniac. Bahkan waktu Harry Potter keluar di Indonesia, keinginan untuk menyentuh dan memegang, apalagi baca sama sekali tidak ada.

Baru, kelas 1 SMP (sekitar tahun 2000-an) aku mulai menggandrungi buku tersebut. Tapi itu semua bukan karena keinginan hati, tapi karena...

Mama: “Ki... kok beli komik lagi sih? Mbok yah duitmu dibeliin Harry Potter.”

AQ: “Hoo... iya iya.” *Gak tertarik*


Maka dari itu, akupun pergi ke Gramedia, dan membeli buku tersebut dengan hati yang tidak bernyanyi riang, alias karena males aja beli buku itu. Pas dibaca bagian pertama, tidak ada yang membuat hatiku berdegup dan membuatku mencintai Harry Potter. Tapi lama-lama, Harry Potter boleh juga.

Sampai akhirnya, duitku terkumpul untuk membeli buku Harry Potter seri kedua. Buku seri ketiga dan keempat kubaca dari meminjam.

Nah... aku selesai baca buku Harry Potter keempat tepat pas Harry Potter seri pertama dibuat movienya. Jadi... aku pecinta Harry Potter murni. Bukan pecinta Harry Potter movie.

Pas mau beli buku Harry Potter seri kelima, mama malah marah-marah. Mama bilang begini.

Mama: “Ki... buku Harry Potter itu buku tentang sihir. Ndak bagus buat dibaca.”


Hohohohoho... Sayang sekali mama. Dulu mama sendirikan yang nyuruh aku baca buku keren tersebut, kenapa sekarang malah melarang-larang begini? Tapi aku tidak peduli, kecintaanku pada Harry Potter tetap sama seperti dulu.

Pertama baca buku Harry Potter sih, pikiranku sangatlah naif. Andai aku bisa masuk Hogwarts, aku ingin sekali masuk Gryffindor dan bergabung bersama Harry, Ron, dan juga Hermione. Belajar memerangi Malfoy dan membenci Snape, dan juga bersama-sama memerangi Voldemort dan juga para Pelahap Maut.

Tapi... sekarang aku malah memihak Slytherin. Ingin bersama dengan Draco Malfoy. Pemuja the Half-Blood Prince. Dan kalo ada pendaftaran Pelahap Maut, aku ingin ikutan.

Semua itu dikarenakan kalo aku test masuk asrama di berbagai situs, pasti jawabannya Slytherin. Di situs resmi Harry Potter, aku masuk Slytherin. Di Hogwarts Virtual masuk Slytherin. Di situs sortinghat.com aku masuk Slytherin lagi. Pokoknya di kebanyakan situs tentang Harry Potter, aku pasti masuk Slytherin Slytherin dan Slytherin.

Sampai kecintaan pada Slytherin muncul dengan sendirinya. Sebenernya, pengaruh aku semakin cinta Slytherin sih pas masuk ke situs Harry Potter Indonesia. Ternyata pemihak Slytherin bukan hanya aku aja, tapi masih banyak lagi orang yang suka sama Slytherin. Semakin banyak pendukung Slytherin. Dan yang paling keren adalah, banyak banget orang yang mencintai Profesor Snape.

Maka dari itu, Slytherin adalah hidupku (kalo entar aku masuk Hogwarts). Banyak sih orang yang nanya begini...

PAQ (Penggemar Amanda Qwerenz): *Ngeliat cover binder aku* “Lho Ki, kok Slytherin sih?”

AQ: “Hah? Emang kenapa? Salah yah? Slytherin tuhkan keren banget. Berisi orang-orang yang eksklusif dan berkelas.”

PAQ: “Tapikan Slytherin jahat.”

AQ: “Daripada Gryffindor, buanyaaak banget peminatnya. Please deh, hari gini masih Gryffindor! Slytherin dong!” *Hehe, buat Lily, or orang-orang yang suka Gryffindor, sorry yah!*

PAQ: “Snapenya jahat banget kali Ki!”

AQ: “Hwooo... Snapenya keren banget! Tokoh paling misterius sekaligus paling keren di Harry Potter.”


Yah... begitulah. Sebenernya sih, kalo aku sering seleksi asrama di berbagai situs and ternyata aku masuk asrama selain Slytherin, aku sih dengan senang hati mengikutinya. Tapi Slytherin telah memilikiku.

And yang paling jujur, kenapa aku gak suka Gryffindor, tidak lain karena seorang Miss Gr... Anger, Hermione Granger. Sumpeeeeh, gak suka mati tuh sama cewek sok tersebut. Cara ngomongnya terribly bossy. Idih... pengen dimutilasi deh orang kayak gitu tuh. Emang sih, apa yang dikatakan sama Miss Gr... Anger tuh selalu benar. Miss Gr... Anger juga jenius, tapi... Aku tetap tidak menyukainya. Apa mungkin karena pengaruh darah lumpur yang mengalir pada darahnya? Ah... saya tidak tau.

Kalau di nomor 7 Miss Gr... Anger mati, mungkin hidupku akan tenang.

Yang jelas, aku memang suka Harry Potter. Buat Tante J.K. Rowling, salut deh sama novelnya! Keren abis! And Profesor Severus Snape, hwuiiii... aku penasaran bagaimana jadinya dia di buku ke-7 nanti.

Ravenclaw

Postingan Audriel pertama!

Karena Amanda berbicara mengenai asramanya, kini giliran Audriel bercerita mengenai asrama Audriel: Ravenclaw!

Want to Get Sorted?
I'm a Ravenclaw!

Bukan maksud narsis-narsisan, tapi yah, pengen aja. Kita semua tahu bahwa kita semua pada umumnya memiliki kecenderungan untuk memilih Gryffindor begitu mengetahui Harry Potter dan teman-temannya adalah Gryffindor. Atau memilih Slytherin karena ada Draco yang ganteng plus Severus Snape yang keren dan karismatis dalam film. Audriel dulu juga begitu, tapi untuk kasus yang pertama. Jadilah dua asrama lainnya terlempar ke latar belakang, tidak begitu menarik perhatian, dan tidak begitu diminati.

Tapi begitu makin dewasa, dan pengetahuan tentang Harry Potter makin dalam, Audriel mulai memilih asrama yang sesuai dengan karakter diri Audriel, seperti yang dinyanyikan oleh Sorting Hat. Asrama pertama yang menarik perhatian Audriel adalah Ravenclaw, kalau mau jujur... paling mendekati karakter Audriel, Audriel ga pinter-pinter amat sih, tapi kalau mau dibilang rada intelek dan logis, mendekati lah. Soalnya keberaniannya Gryffindor kurang dimiliki Audriel. Akhirnya Audriel mencari-cari di berbagai situs sorting hat untuk memastikan Audriel paling cocok di mana, hasilnya? Dari semua situs, 60% Ravenclaw, 30% Gryffindor, 10% Hufflepuff, no Slytherin. Akhirnya, Audriel pun bulat untuk mengakui 'I'm a proud Ravenclaw!'

Sampai muncullah Luna Lovegood... dan Audriel bisa dikatakan terkejut bahwa, Luna agak-agak mirip dengan Audriel dan kayaknya emang Audriel harus di Ravenclaw. Jadi jangan aneh kalau melihat Audriel tampak agak narsis dengan gerombolan Ravenclaw-nya yang kebetulan Prefect semua dan pada sering online, kecenderungan untuk merasa nyaman dengan sesamanya. Mungkin lebih tepat, karakter Audriel itu campuran antara karakter Hermione dan Luna.

Or yet in wise old Ravenclaw
If you've a ready mind
Where those of wit and learning
Will always find their kind.

Bagaimana denganmu?

Slytherin

Hadooh... pengen banget ngepost tapi aku gak tau mau ngepost apa. Ya udah deh, aku post apa yang ada aja.


Want to Get Sorted?

I'm
a Slytherin!

Silakan! Ada yang mau comment tentang asrama satu ini? Oke... kalo aku sendiri sih cinta mati sama yang namanya Slytherin. Kenapa?
  1. Eksklusif (Darah murni only, or... Half-Blood mungkin. Yang jelas not Mud-Blood)
  2. Profesor Severus Snape.
  3. Cerdik and licik.
  4. Haus kekuasaan.
  5. Narsis
  6. Karena kalo saya sorting hat di berbagai website, pasti masuk Slytherin.

Yah... sekian post dari saya! Semoga bermanfaat ^^

Myer-Briggs Test

Ini sebenarnya sudah pernah dimuat di PotionMasterDungeon dan IndoHarryPotter beberapa abad lalu. Untuk yang belum pernah, silakan coba, untuk yang sudah pernah, mau menyegarkan diri?

Myer-Briggs adalah serangkaian test yang hasilnya akan menggolongkan orang menjadi Extrovert atau Introvert, Sensor atau iNtuitive, Thinker atau Feeler, Judger atau Perceiver. Tiap orang beda-beda, dan akan ada serangkaian inisial yang menunjukkan seperti apa kepribadianmu.

Inisial ini misalnya, INFJ, berarti orangnya Introvert, Intuitive, Feeler, dan Judger. Dan sebagainya.

Test ini diaplikasikan dalam kepribadian karakter dalam Harry Potter. Mau coba? Di sini tempatnya. Ke-empat inisial itu sudah diaplikasikan dalam kepribadian karakter dalam Harry Potter, sehingga, Ambu yang konon INFJ itu seperti Albus Dumbledore..

Kamu seperti siapa? O, ya, hasil kesemuanya bisa dilihat di sini

Friday, October 13, 2006

Usulan Post

Kalau saya mau nge-post gimana? Saya bukan anggota blog-team, lho.

Gampang, isi aja komen di sini, nanti kita yang angkat jadi post. Komen yang orisinil, ya!

Thursday, October 12, 2006

Bubar HPI Bandung (dan lain-lain)

Hihihi, wah, ga nyangka, ternyata dibuat beneran... Tapi semoga saja tidak berakhir sampai HPI dibuka lagi, tapi tetap berlanjut. Siapa sih yang nulis "cuma persinggahan sementara sampai Forum HPI dibuka lagi"? SIAPA, HEH? *ditimpuks Ambu*

Lah, karena yang bisa mempost baru... *lirik sidebar* 4 orang, maka saya mau ikut-ikutan nulis...
Horeee....keduaaaaa..... (post pertama dan kedua kan ambu yang nulis :-")

Lah, kemarin (11/10) kita (orang-orang HPI bandung, di blog ini baru Miyu dan saya) ngadain gath... Bertempat di kantornya Bunda Dhian, dan dicampur, tidak hanya orang forum HPI-milis IHP saja, tapi ada yang dari milis Gajah, dan ada temen-temen saya yang diseret ikut.
Menurut rencana, yang akan ikut adalah Saya, Miyu dan Nanashii (suami-istri harus disatuin :-"), Dinie, Dyah, Amanda, Audriel, dua orang temen saya yang non-HPI, dua orang lagi temen saya yang HPI, tapi tidah begitu aktif, juga Bunda Dhian, dan entah berapa-orang-Gajah. Eh, beneran orang ya? *disambit*

Tapi dalam kenyataannya, ada beberapa orang yang ga bisa ikut. Amanda, katanya 'terpaksa' ga bisa ikut karena dilarang maminya. Soalnya senin malam dia juga ikut bubar dan pulangnya malem. Tapi, sepertinya itu sih karena takut ditagihin traktiran, yang dengan gencar ditagih sejak dua hari sebelum bubar, hihihi... Ya itu resiko lah, kan tanggal 5 Oktober dia ulang tahun... Swit sepentin~...
Dyah lain lagi, katanya dia ada acara di kantornya, dan diabsen, dan masuk tipi, hihihi.... Lalu kedua temen HPIku itu tidak bisa datang karena.... maleys! T.T Lah, dasar... Tapi mungkin bisa dimaklumi juga. Soalnya mereka kan tinggalnya di Jatinangor, dan hari sedang panas-panasnya. Dua orang temenku yang non-HPI tadinya ga akan ikut, malah ikut, hihihi.... Terbalik.

Hari bubar pun tiba. Diawali dengan ngaretnya saya dari waktu kumpul, kira-kira setengah jam (padahal yang gembar-gembor teriak-teriak supaya jangan ngaret itu siapa ya? :-"), lalu Audriel yang tidak jadi datang entah-karena-apa, dan sebagainya. Tadinya saya mau nulis banyak, tapi karena kelalaian kami semua *ga mau disalahin sendiri* yang terlalu asyik ngomongin milis, forum, dan sebagainya, baik di kantornya Bunda, dan di tempat makannya, akhirnya tidak ada seorangpun yang ingat untuk foto-foto!! Ahhh...siyal --; Sayang sekali....

Acaranya sih berjalan dengan lancar. Hanya ada sedikit insiden kecil, seperti ngaretnya saya itu (dikarenakan saya harus ke toko optik, tapi barang saya ternyata belum selesai direparasi, akhirnya nunggu deh...), lalu waktu datang di tempat makan dan semua orang HPI dengan kompaknya pesan mie ayam, hihihi, namun ternyata setelah beberapa suap, mienya pedes, ahh...siyal, mayoritas kan ga suka pedes... *lirik-lirik Miyu dan Dinie*, juga saya yang nyasar (lagi) waktu pulang... Untung bisa pulang sebelum jam 10 malam.

Ini sih dari sudut pandang saya. Tapi entah dengan yang lainnya. Lah, fotoooo...... hiks hiks.... pake lupa segala T.T *nangis sesenggukan* Siyal...

Tradisi menulis di Hogwarts

Di Buku 3 bab 4 ada sekilas disebutkan, artikel yang dimuat dalam Transfiguration Today dan sedang dibicarakan oleh penyihir lain.

Transfiguration Today itu mungkin semacam Jurnal? Atau buletin? Seperti Jurnal Hukum Indonesia, Jurnal Matematika Indonesia, atau sejenisnya?

Hal ini agak menggangguku. Banyak buku yang beredar, dan Hermione disebutkan banyak membaca. Tetapi tidak ada yang disebutkan menulis. Menulis tulisan ilmiah. Nampaknya Dumbledore menuliskan penemuannya tentang dua belas kegunaan darah naga, juga mengenai penelitiannya dengan Nicholas Flamel. Tetapi, bagaimana dengan yang lain? Apakah McGonagall menulis di Transfiguration Today? Apakah Sprout menulis tentang penelitiannya mengenai Mandrake? Lalu bagaimana dengan Snape yang banyak berdiam diri di Ruang Bawah Tanah untuk meneliti Ramuan?

Kemarin Ambu dapet link ini: Notes in the Margins. Warning, ratingnya M. Tapi kaya’nya yang di sini udah pada dewasa ya? Belum? Hihi..

Fanfic ini bergaya biografi. Biografi Snape, untuk yang pengen tahu. Tapi bentuknya lain daripada yang biasa kita baca. Seolah-olah dunia sihir itu ada di depan kita. Tiap bab diakhiri dengan footnote yang sangat meyakinkan. Coba, ada

McGonagall, M., "Patriarchy: A Worrisome Trend," Wizardry Today, 168:23 (July 1970), editorial.

Atau

Longbottom, Augusta, Hogwarts As It Needed To Be: A Memoir, self-published, 2000


Bones, Susan, “Overwrought: Muggle Views of Childhood,” Journal of Muggle Studies, 179:8 (August 2001), pages 1011-1063.

Lalu ada:
James Bond was a misogynistic and murderous British spy, a sort of Muggle folk hero, memorialized in a series of biographies written by Muggle Ian Fleming in the late 1950s and early 1960s

Moody, Alastor, Mind Those Buttocks, Apprehension Press, 2004.

Weasley, Percy, The Futility of Wizarding Law, Beltane Books, 1999. This scathing look at Wizarding society comes from a manuscript Weasley completed in secrecy during his employment at the Ministry of Magic.

Umbridge, Dolores, "Magic Amongst Underaged Wizards 2: Detection and prevention" (1992) and "Magic Amongst Underaged Wizards 3: Control and Eradication" (1993), Instructional Guides for Parents (series), Ministry of Magic.

Tentu saja selain bahasanya yang rapi, data yang termuat juga sangat meyakinkan. Hanya ada satu hal yang agak mengganggu, Tom Riddle disebutkan seangkatan dengan nenek Snape. Sedangkan kalau dihitung-hitung, banyak fanfiction yang menyajikan Tom Riddle itu seangkatan (atau sekitar) dengan Eileen.

Fanfiction ini belum selesai Ambu baca. Dan FF ini juga belum selesai ditulis, masih WIP. Tapi seneng juga, ada karya yang mengemukakan bahwa di Hogwarts dan dunianya, budaya menulis juga tumbuh.

Tuesday, October 10, 2006

Prelude

Ini post pertama di Blog Harry Potter Bandung.

Silakan, yang mau nulis yang berat-berat, mau nulis yang ringan-ringan juga boleh. Apapun, asal berkaitan dengan Harry Potter.