Thursday, November 30, 2006

Remus dan ODHA

[snips]Semua ini tak akan terjadi kalau aku tidak sampai tergigit[snips]

[snips]Aku masih kecil sekali ketika aku digigit. Orang tuaku mencoba segalanya, tetapi waktu itu belum ada obatnya. Ramuan yang selama ini dibuat Profesor Snape untukku adalah penemuan baru. Ramuan itu membuatku aman. Asal aku meminumnya seminggu sebelum malam purnama, pikiranku tetap pikiran manusia selama aku berubah menjadi manusia serigala … aku bisa berbaring melingkar di kantorku, serigala yang sama sekali tidak berbahaya, menunggu saatnya bulan memudar lagi.

Sebelum Ramuan Kutukan-Serigala ditemukan, sekali sebulan aku menjadi monster mengerikan
[433] Rasanya tak mungkin aku akan bisa masuk Hogwarts. Para orang tua pasti tak mau anaknya bergaul denganku[snips]

[snips]Transformasiku di masa itu sangat –mengerikan. Menyakitkan sekali berubah menjadi manusia serigala. Aku dipisahkan dari manusia supaya tidak bisa menggigit mereka, maka sebagai gantinya aku menggigit dan mencakar diriku
sendiri
…[snips][434]

[snips]Tetapi, kecuali saat sedang bertransformasi, aku jauh lebih berbahagia daripada yang pernah kualami. Untuk pertama kalinya, aku punya teman, tiga teman baik[snips] aku takut mereka akan meninggalkanku begitu tahu aku manusia serigala[snips] akhirnya berhasil mengetahui yang sebenarnya…

Dan mereka sama sekali tak meninggalkanku. Sebaliknya malah, mereka melakukan sesuatu yang tak sekedar membuat masa transformasiku bisa tertahankan olehku, melainkan juga menjadi masa-masa paling menyenangkan dalam hidupku. Mereka menjadi Animagi
[snips][435]

[snips]Di bawah pengaruh mereka, keganasanku berkurang. Tubuhku masih serigala, tetapi pikiranku makin tak seperti serigala selama aku bersama mereka[436]
(Harry Potter dan Tawanan Azkaban)


Teman-teman wizards & witches,

Kita tahu bahwa manusia serigala itu berbahaya. Apalagi yang seperti Fenrir Greyback. Tetapi, sebenarnya manusia serigala pada umumnya dapat kita jadikan teman. Kita dapat hidup bersosialisasi sehari-hari dengan mereka asal waspada pada penanggalan. Selebihnya manusia serigala tidak akan menularkan ‘keserigalaannya’ dengan jalan sentuhan, bersalaman, makan bersama, dll, pendeknya kita tetap bisa bergaul secara biasa dengan mereka.

Dalam kehidupan di dunia Muggle, akhir-akhir ini ada penyakit yang namanya HIV/AIDS. Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit yang bergejala menurunnya –sampai hilangnya— sistem kekebalan tubuh. Hingga penyakit flu ringan yang biasa-biasa saja di Muggle biasa akan mampu membunuh mereka yang sudah terpapar HIV/AIDS.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyebabkan AIDS. HIV ini merusak sistem kekebalan tubuh manusia karena merusak sel darah putih (sel T/T Helper/sel CD4). Secara rinci, H=human, berarti virus hanya dapat menginfeksi manusia. I=immuno-deficiency, yakni membuat tubuh manusia turun sistem kekebalannya, sehingga tubuh gagal melawan infeksi dan V (virus, karakteristiknya mereproduksi diri sendiri di dalam sel manusia. HIV sendiri terdapat dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfeksi seperti di dalam darah, sperma, atau cairan vagina (dan pernah dilaporkan berhasil diisolasi dalam: air liur, air susu ibu, air mata, dan cairan-cairan lainnya).

Sedangkan AIDS (Acquired Immunodefiency Syndrome) adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh virus HIV yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang didapat sehingga tubuh menjadi rawan terhadap serangan penyakit. 1)

Dengan pergaulan antara wizards/witches dengan para Muggle sekarang ini, ada kemungkinan penyakit ini sekarang juga sudah merasuk ke kalangan kita. Bagaimana kita menghadapinya?

Seperti kita seharusnya menghadapi manusia serigala. Waspada, tetapi tetap bergaul dengan mereka. Jangan menjauhkan mereka, mengucilkan dari pergaulan.

Yang harus kita l akukan, pertama jangan sampai tergigit. Oops, maksudku, jangan sampai kita tertular. Bagaimana agar kita tidak tertular?

Jauhi sejauh mungkin ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Ya, ya, ya, jauhi ODHA, tetapi bagaimana kelakuan kita? Untuk apa kita menjauhi ODHA tetapi kelakuan kita penuh resiko tertular?

Yang benar adalah, jauhi semua kemungkinan tertular HIV/AIDS. Untuk menghindarinya kita hendaknya menggunakan konsep ABCD:
A (Abstinence): Absen Seks, atau tidak melakukan hubungan seks
B (Be Faithful): Bersikap setia pada 1 pasangan seks untuk yang sudah melakukannya, tidak berganti-ganti
C (Condom): menggunakan kondom untuk yang sudah meloakukan hubungan seks
D (Drugs No): Dilarang menggunakan narkoba dan kawan-kawannya. Di antara pengguna narkoba suntik dilarang menggunakan jarum suntik tak steril secara berganti-gantian 2)

Kalimat terakhir adalah untuk pengguna narkoba yang sudah menggunakan jarum suntik, tetapi amannya adalah: Jangan menggunakan Narkoba! Karena sekali menggunakan, suntik ataupun bukan, akan lebih mudah untuk mengggunakan jarum suntik. Saat pecandu narkoba sudah menginginkan dosisnya, cara apa saja akan ditempuh.

Lalu, bagaimana kita menghadapi ODHA? Apabila kita mempunyai teman, keluarga, tetangga yang telah terinfeksi HIV/AIDS, kita sebagai OHIDHA (Orang Yang Hidup bersama Dengan yang terinfeksi HIV/AIDS) harus bagaimana? Menjauhinya? Ya, sama saja dengan masyarakat sihir pada umumnya dulu menghadapi manusia serigala. Padahal kan Remus dapat dijadikan teman yang asyik, seperti yang dilakukan oleh James, Sirius, dan Peter, atau dijadikan kekasih oleh Tonks.

Kita dapat hidup bersama-sama, bergaul dan bersosialisasi bersama dengan ODHA. bahkan bisa serumah dengan mereka. HIV/AIDS tidak akan menular hanya dengan bersentuhan, bersalaman, makan bersama dengan mereka. HIV/AIDS hanya menular via cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan Air Susu Ibu untuk ibu positif terhadap anaknya.

Bahkan jika hubungan kita erat, kita bisa dijadikan POM (Pengawas Makan Obat). Karena mereka harus mengkonsumsi obat tiap hari, maka harus ada pengawasnya agar tidak terlupa. Untuk mereka yang Virus Load-nya di atas 100.000 dan kekebalan tubuhnya (limfosit - CD4) di bawah 200, harus minum obat antiretroviral (ARV) setiap hari. PT Kimia Farma sudah memproduksi duviral dan neviral untuk dibagikan gratis melalui rumah sakit-rumah sakit tertentu. Tentu harus dibarengi dengan makan makanan bergizi, buah, sayur, dan jangan lupa olah raga.

Adapun fungsi dari ARV sendiri, bukan untuk menyembuhkan HIV, tetapi untuk mencegah pengembangbiakan HIV di tubuh ODHA dan meningkatkan kekebalan tubuh serta risiko penularan. Lalu, secara klinis menurunkan risiko kematian dan infeksi oportunistik.
Obat jenis ARV ini secara tidak langsung membuat virus HIV "mati suri" selama pengobatan. Artinya, kemudian virus ini dapat mengganas lagi jika ODHA kembali melakukan perilaku berisiko ataupun berhenti menggunakan ARV. Jelasnya, ARV adalah obat seumur hidup 3)

Jadi, janganlah kita menjauhi penderita HIV/AIDS. Jauhi kemungkinan tertular, jangan jauhi manusianya. Jadilah James, Sirius, Peter, dan Tonks untuk para penderita HIV/AIDS, tetapi janganlah menjadi penderitanya.

OK? Selamat memperingati Hari HIV/AIDS 1 Desember.

Aroooooooooo!

Sumber:
1) dan 3) http://www.pikiran-rakyat.co.id/cetak/2006/112006/30/kampus/akademik.htm
2) Majalah SUPPORT – Yayasan Pelita Ilmu

Saturday, November 25, 2006

[FF] I Am Not The Hero, Not Me

I Am Not A Hero, Not Me



Fandom: Harry Potter
Rating: K, mudah-mudahan…
Disclaimer: Semua punya JKR kecuali ide cerita. Hey, jangan-jangan JKR sedang menulis seperti ini juga?
Character: Harry Potter, Remus Lupin, Severus Snape

Author’s Note:
1. Ditulis untuk memenuhi First Challenge di milis indonesian_fanficcers. Kaya’nya masih harus panjang ceritanya, tapi karena Audriel sudah mau menutup pintu di batas waktu 26 November, jadi … inilah. Kalau kurang puas, bilang sama Audriel, ya?
*kabur*
2. Patronus Dumbledore itu Phoenix, dan hanya penyihir dari pihak Light yang bisa menyihir Patronus, kata JKR di websitenya


*****

“Kau sadar, Harry, bahwa orang yang mau mengorbankan diri, menyerahkan jiwanya demi kepentingan orang banyak biasanya disebut pahlawan? Tetapi, apakah kau juga sadar, bahwa ada juga orang yang berani melakukan hal yang berbeda? Mengorbankan orang lain demi kepentingan orang banyak juga, akankah kau berani melakukannya? Mengorbankan Ron, Ginny, atau Hermione, misalnya? Mengorbankan orang yang kau anggap sebagai orang tuamu? Yang kau hormati dengan seluruh jiwamu? Dan imbalannya seumur hidupmu kau akan dibayangi perasaan bersalah? Juga tatapan marah dari semua orang? Beranikah kau melakukan seperti itu, Harry?”

Kalimat itu menggantung. Kalimat itu keluar dari mulut Dumbledore, --lukisan Dumbledore. Harry sudah akan berangkat dari Hogwarts saat itu ketika Profesor McGonagall memanggilnya, berkata bahwa Dumbledore --lukisan Dumbledore-- ingin berbicara dengannya.

Harry tak menjawab, karena ia bingung. Dan lukisan Dumbledore juga tidak memberikan jawaban. Hanya memberi isyarat, bahwa pembicaraan sudah selesai.

Sekarang, dalam perjuangan menemukan dan menghancurkan Horcruxes, kalimat itu seakan terlupakan.

*****

Suatu malam yang gelap, lembab, dan dingin. Membuat semua putus asa dalam pencarian Horcruxes ini. Harry, Ron, dan Hermione. Dan Remus.

Tak terduga keputusasaan itu hilang dengan datangnya seekor Patronus. Dengan kegembiraan yang tidak dapat disembunyikan, Harry menyambut datangnya Patronus Phoenix itu. Yang entah dari mana datangnya.

Kegembiraan Harry berlipat dengan datangnya Patronus itu. Pertama, karena dengannya teka-teki Horcrux Ravenclaw terjawab sudah. Dan kedua, karena Patronus yang membawa jawaban itu adalah seekor Phoenix.

Dumbledore pernah mengatakan kalau Patronusnya Phoenix. Harry dengan kegembiraan yang meluap, menganggap Patronus itu datang dari Dumbledore. Entah bagaimana caranya.

Hanya raut muka sekilas yang ditunjukkan oleh Remus mengungkapkan keraguan. Hanya Hermione yang memperhatikan.

Hanya mereka, yang memperhatikan dengan seksama, setiap kali Patronus itu datang.

Dan Patronus itu datang berkali-kali. Biasanya tatkala mereka sudah putus asa dengan Horcrux yang sedang dicari.

Dan kali ini, menurut perhitungan Dumbledore dulu, adalah Horcrux yang terakhir. Nagini. Menurut Patronus itu, sudah dihancurkan. Sudah dibunuh. Jadi tinggal potongan jiwa dalam tubuh Voldemort yang masih harus dihancurkan.

Harry menghela napas. Langkah terakhir perjuangan. Hidup atau mati.

*****

Hembusan angin dingin menusuk tulang terus menerpa. Tipis kabut mulai turun. Suara-suara yang terdengar hanyalah angin itu. Semakin lama semakin membekukan tubuh.

Harry menggeratakan geraham. Ia terlalu termakan napsu untuk membunuh Voldemort, karena ia merasa tenaganya sudah semakin tipis. Hingga kini di sinilah dia. Terpisah dari para Auror, terpisah dari para anggota Orde. Terpisah dari Ron dan Hermione.

Ia berusaha bangkit. Susah payah. Dengan bertelekan tongkat, ia berdiri. Lamat-lamat ia melihat sosok di seberang sana juga sedang berusaha untuk bangkit. Setelah ledakan yang maha dahsyat tadi.

Harry putus asa. Mantra apalagi yang harus ia keluarkan? Semua pengetahuannya sudah terkuras. Sementara Voldemort, memang juga sudah terlihat parah, tetapi nampak masih digdaya.

Angin terasa lebih membekukan tulang. Refleks Harry menoleh. O, tidak! Serombongan sosok Dementor melayang mendekatinya. Sisa-sisa Dementor! Satu saja sudah cukup untuk menguras habis energi Harry yang tersisa. Ini serombongan!

Tawa terkekeh terdengar dari sosok di seberang. “Kau sulit untuk memutuskan mana yang akan duluan mengunyahmu, menyantapmu? Tawa keji itu membahana.

Konsentrasi! Konsentrasi, Harry! Tapi Harry bahkan tidak sempat untuk menarik napas panjang. Diiringi suara ‘plop’ halus yang nyaris tak terdengar, muncul satu lagi musuh yang sangat ia benci.

Voldemort. Dementor. Dan sekarang laki-laki itu. Harry merasa sesak.

Tapi tak ada waktu untuk berpikir. Dalam hitungan milidetik, Harry mengangkat tongkatnya.

Ia terlambat. Lelaki itu telah mendahului.

“Expecto Patronum!”

Dari ujung t ongkat lelaki itu keluar sebentuk makhluk keperakan. Lalu mewujud lebih jelas. Seekor Phoenix.

Harry menahan napasnya.

Patronus mendekati para Dementor dan mengusir mereka.

Dalam keterkejutan, Harry menatap lelaki itu. Lekat-lekat. Tak percaya. Dan Harry lebih tak percaya lagi saat lelaki itu berbalik menatap Harry, dan berkata padanya dalam bentuk Legilimens.

‘Saat ia akan melepas Avada Kedavra padamu, balikkan dengan Specularis Reversium. Non-verbal’ katanya dingin.

Tak ada kesempatan untuk bertanya, karena Voldemort nampak begitu marah dengan kemunculan lelaki itu. Ia berdiri tegak seketika dan mengeluarkan tongkat keduanya. Tongkat yang tidak berhubungan dengan tongkat Harry.

“Avad…”

“Specularis Reversium!” Harry mengucap dalam hati, berharap mantra itu benar melafalkannya.

Kilatan hijau dari tongkat Voldemort tak sampai ke tubuh Harry, malah beekelit berbalik dan menghunjam tubuh Voldemort.

Kaku, tubuh itu berdebam ke tanah.

Dengan mata membelalak. Ketidakpercayaan akan apa yang bisa menimpa dirinya. Ketidakpercayaan yang tak berjawab.

Mungin bermenit-menit sebelum Harry sadar akan apa yang baru saja terjadi. Ia menoleh. Lelaki yang tadi sudah tidak ada.

Dan ramai suara-suara yang berteriak memanggilnya, mendekat. Suara Ron. Suara Hermione. Suara Remus. Dan entah suara siapa lagi. Penuh kekhawatiran. Lalu berubah menjadi suara kegembiraan kala mereka menyadari apa yang telah Harry lakukan.

*****

Pesta yang sangat meriah. Great Hall disihir untuk menampung beberapa lipat kali daya muatnya. Para peri-rumah tak henti-hentinya berseliweran menawarkan berbagai macam makanan dan minuman. Orang-orang yang Harry kenal maupun yang Harry tidak kenal datang memberi selamat. Memberi berbagai hadiah. Yang menawarkan diri sebagai orang tua angkat (atau bahkan sebagai mertua juga –dengan dicemberuti Ginny--) juga banyak.

Semua mengucapkan kata-kata pujian. Betapa beraninya Harry. Betapa pandainya, bagaimana dia bisa menemukan mantra yang tepat di saat yang tepat.

Tapi itu bukan aku, keluh Harry.

Bukan aku yang menemukan mantra itu

Tentang bagaimana dia menemukan dan menghancurkan Horcruxes.

Tidak, juga bukan aku. Tidakkah kalian semua mengetahuinya? Bukan aku..

Harry berharap Jubah Gaib ada di tangannya sekarang, untuk menghilang dari semua keramaian semu ini.

“Harry..”

Harry menoleh dan melihat Remus mengangguk padanya. “Aku pinjam Harry dulu sebentar. Urusan Orde,” kata Remus singkat pada orang-orang yang mengelilinginya.

Harry mengikuti Remus dengan penuh rasa terima kasih.

Ketika mereka tiba di koridor yang sepi, Remus mengeluarkan Jubah Gaib itu.

“Jubah Gaib? Thanks, Remus, “ Harry sedikit bingung, “tapi untuk ap…”

“Untuk menghindari dari orang-orang, tentunya,”sahut Remus, “Dia ada di sini, Harry. Di makam. Temui dia,” lanjutnya.

“Di sini? Di Hogwarts?” Harry tidak percaya.

Remus mengangguk.

“Remus, kau sudah menduganya sejak dulu, ya?” Harry mendesak.

Remus mengangguk lagi. “Sejak Patronus Phoenix itu datang untuk pertama kali, aku sudah mengetahuinya,”

Harry mengenakan Jubahnya. Masih terlihat kepalanya melayang-layang.

“Cepatlah, keburu dia pergi,” Remus mengerudungi kepala Harry hingga tak terlihat.

“OK. Aku pergi Remus,” Harry bergegas melangkah secepat ia bisa pergi.

*****

Dari kejauhan bisa terlihat sosok gelap itu. Semakin dekat, Harry melangkah perlahan. Agar tak terdengar.

Sosok berjubah gelap itu berlutut di sisi makam. Rambut hitam lurus yang membingkai wajahnya sekarang ditambah semburat warna abu-abu.

Harry melangkah mendekat. Lamat-lamat terdengar lagi, teringat lagi ucapan lukisan Dumbledore,

“Kau sadar, Harry, bahwa orang yang mau mengorbankan diri, menyerahkan jiwanya demi kepentingan orang banyak biasanya disebut pahlawan? Tetapi, apakah kau juga sadar, bahwa ada juga orang yang berani melakukan hal yang berbeda? Mengorbankan orang lain demi kepentingan orang banyak juga, akankah kau berani melakukannya? Mengorbankan Ron, Ginny, atau Hermione, misalnya? Mengorbankan orang yang kau anggap sebagai orang tuamu? Yang klau hormati dengan seluruh jiwamu? Dan imbalannya seumur hidupmu kau akan dibayangi perasaan bersalah? Juga tatapan marah dari semua orang? Beranikah kau melakukan seperti itu, Harry?”

Harry kini mengerti apa maksud kata-kata lukisan Dumbledore. Dipandanginya sosok di depannya lekat-lekat. Wajah yang dulu ditakuti murid-murid. Wajah yang pucat, kini semakin pucat. Dingin. Keras. Sekeras tahun-tahun yang dilalui.

Dan Harry melihat dua tetes air menitik, menelusuri wajah dingin itu.

Harry tercekat.

Lelaki itu mendongak, seperti mendengar sesuatu. Ia tidak mendengar apa-apa, tetapi sudah cukup untuk membuatnya waspada. Ia bangkit, berbalik, berjalan pergi.

Harry menepis tudung Jubahnya hingga kepalanya terlihat, dan memanggil, “Profesor Snape!”


FIN

Harry Potter Indonesia Kembali Hidup!

Hwwwwuiiiii akhirnya Harry Potter Indonesia kembali lagi berjalan *punya kaki dong*! Dan saya sangat bahagia, jadi aku punya tempat lain buat ngejunk. Ups... hehehehehe...
Tapi bukan berarti Harry Potter Bandung malah jadi gak kepake. Harry Potter Bandung akan tetap ada, bukan begitu?
But betewe, saya punya banyak banget pertanyaan tentang Harry Potter Indonesia. Terutama titlenya, saya butuh title Slytherin. Betewe, gak ada thread asrama yah?
Heuheuheu...
Saya harap HPI sekarang bakalan terus tetap berjalan and gak sakit-sakit lagi. Selamat untuk dibukanya situs Harry Potter Indonesia kembali!

Wednesday, November 22, 2006

Harry Potter and the Order of the Phoenix

Poster film Harry Potter lihat di sini

Trailer lihat di sini

Foto-foto di sini

Dan ada buku bagus "Who Killed Albus Dumbledore?: What Really Happened in Harry Potter and the Half-Blood Prince? Six Expert Harry Potter Detectives Examine the Evidence."

Dah. Nanti kalau ada waktu upload gambarnya, sekarang buru-buru sih..

Bubye!

Thursday, November 16, 2006

HP Genetics 101

hm... postingan ambu tentang anaknya Remus-Tonks berasa agak aneh... mungkin karena saya ga bisa liat photobucket nya kali ya ^^;;

saya turun menjelaskan genetika versi saya deh...

cara saya mengikuti kaidah yang merupakan pendapat embah Gregor Mendel yang ditemukannya udah duluuu banget... tapi masih cukup relevan untuk soal-soal sederhana seperti ini...

pertama, harus kita tentuin mana sifat dominan ama sifat resesif (bukan represif, mbu ^^;) nya dulu... apakah misalnya dominannya ada pada wizard, metamorfmagus, atau werewolfna... soalnya penting buat kepentingan bikin matriks penurunannya...

aye berpikir urutan dominansi ketiga sifat ini adalah seperti ini:

wizard "biasa" > Werewolf > Metamorfmagus

(karena kalo ga salah di canon HP, Metamorfmagus itu sangat jarang, buktinya di OoTP juga cuma ada si Tongki... eh, Tonks doang)

terus kita tentuin lambang "gen" untuk masing-masing sifat... buat kepentingan bikin matriks nya...

kita lambangkan gen pembawa sifat Werewolf = W; Metamorfmagus = M...

untuk sifat werewolf, kita ambil pasangan gen nya: WW = werewolf, Ww = w Carrier wizard, dan ww = wizard biasa

untuk sifat metamorphmagus: MM = metamorph, Mm = m Carrier wizard, dan mm = wizard biasa

kenapa pasangan gen? karena kita harus ingat bahwa kita mendapatkan sifat tertentu dari ayah dan ibu, yang berati kita mempunyai sepasang gen pembawa sifat... begitu juga dengan situasi ini...

nah, sekarang kita anggap aja mereka tidak mempunyai sifat pasangan sama sekali, yaitu Remus adalah werewolf murni dan Tonks Metamorf murni... kita tentukan genotip Remus = WWmm (karena dia werewolf doang), dan Tonks = wwMM (karena dia metamorf doang)...

maka kita mendapatkan pasangan gen dalam gamet (sel kelamin), yaitu Wm (dari Remus) dan wM (dari Tonks)... kemudian kedua pasangan ini kita susun... maka kita dapat genotip (sifat genetik) nya keturunan... yaitu WwMm... yang berarti sifat luarnya nanti adalah carrier untuk kedua sifat werewolf dan Metamorf...

ini artinya anaknya Remus dan Tonks HAMPIR PASTI wizard biasa yang carrier untuk kedua sifat ortunya... bukan werewolf, atau metamorfmagus, apalagi keduanya ^^

kalo mujur (atau malah apes ya? ^^) ya sifat unik kedua ortunya baru bakal keluar di anaknya anaknya Remus - Tonks... alias cucunya mereka... itu juga kalo ketemu pasangan yang sesuai...

Asumsi saya akan gugur, apabila Tonks memiliki gen W (pembawa sifat werewolf) dan/atau Remus memiliki gen M (pembawa sifat Metamorfmagus)... nah itu nanti bisa beda lagi penurunannya... bisa matriks 4 x 4 dengan kemungkinan 16 macam genotip keturunan jadinya ^^ kemungkinan kedua adalah jika Remus akan menggigiti anak mereka satu per satu nanti, yang pasti menjadikan semua anaknya werewolf ^^

tentu ada kemungkinan ketiga yaitu mutasi akibat faktor luar, namun kemungkinan hal ini terjadi sangat kecil.

kalo ada yang tidak (bisa langsung) mengerti dan/atau menemukan kesalahan dalam tulisan ini, ya saya mohon maap karena genetika memang harus dipelajari dengan cukup mendalam dahulu, baru bisa ngerti dan membuat penurunan sifat seperti dalam post saya ini. saya aja nyaris ga lulus kuliah Genetika...

sekian kuliah HP Genetics 101 kali ini ^^

Putra kedua mbah EG

Tengah malem ada SMS:

Alhamdulillah, telah lahir putra kami di RS Islam Cempaka Putih pada hari
Kamis 16 Nov pukul 00.30 WIB, berat 3.9kg panjang 49cm - Erwin dan kel

Alhamdulillah. Barakallah, semoga menjadi putra yang soleh, sehat, cerdas, dan .. mau masuk asrama mana? Mau di Hogwarts atau di Beauxbatons?

Trus, dikasih nama siapa mbah EG?

Wednesday, November 15, 2006

Mengulang Waktu

Postingan ini terinsipasi, ketika kemarin malam Saya tidak bisa tidur dengan nyenyak dan memutuskan untuk mendengarkan radio yang rencananya akan Saya dengarkan hingga Saya terlelap tidur. Tapi apa jadinya! Karena tema acara radio yang menarik, alhasil sampai subuh pun saya tidak bisa tidur! Padahal acara di radio selesai jam 3 malam. Dan saya baru bisa tidur setelah shalat subuh!! Tema yang dibahas di acara radio yang menyita acara tidur Saya itu adalah "Mengulang momen yang terjadi kemarin". Mengapa menarik? Karena kemarin tepatnya jam 5 sore, Saya baru saja melakukan hal yang menyebabkan Saya menyesal (untungnya tidak sampai menyesal seumur hidup!)... Tapi sumpeh deh lo!! Saya ingin sekali mengulang dan memperbaiki momen tersebut!! Tapi apa mau dikata... Time round so fast!! Disitu saya sadar bahwa, amat sangat berharganya waktu 1 detik yang telah berlalu!!

Begitu pula dengan sebagian besar orang atau saya katakan hampir semua orang yang merasa telah menyia-nyiakan waktu dengan percuma (menyesal dengan apa yang telah dilakukannya), merasa telaha melakukan suatu 'kesalahan', entah itu sedetik yang lalu, sejam yang lalu, kemarin, minggu lalu, bulan lalu bahkan hingga bertahun2 yang lalu, selama apapun waktu yang telah lewat tersebut, ada kalanya pasti kita ingin kembali ke masa dimana kita 'kesalahan' tersebut. Ingin memperbaiki atau hanya sekedar mengulang momen yang dirasa kurang sempurna sehingga menjadi momen yang sempurna. Dan masih banyak alasan dan penyebab mengapa kita ingin mengulangi waktu tersebut.

Masih ingat dengan jam pasir kepunyaan Hermione pemberian dari Prof. McGonagall? Jam pasir yang berfungsi sebagai Pembalik Waktu yang digunakan Hermione agar bisa mengikuti semua pelajaran pada saat yang bersamaan, dan jam pasir itu pula yang secara tidak langsung dapat menyelamatkan nyawa Buckbeack dan Sirius Black dari kematian.

Sekarang ceritanya Kita berandai2... Karna jam pembalik waktu hanya ada di dunia Harry Potter dan momen mengulang waktu pun menurut Saya mustahil terjadi... Life must go on gituh! Nah... Seandainya Kalian dianugerahi benda tersebut, apa yang akan kalian lakukan? Apakah kalian akan menggunakannya seperti yang dilakukan Hermione? Mengulang salah satu momen yang disesali seperti saya? (jadi malu!), atau ada hal-hal lain yang akan kalian lakukan dengan benda tersebut? Dan tentu saja dengan memiliki benda tersebut kita harus bijak-bijak menggunakannya, dan jangan sampai pada akhirnya ada hal buruk yang menimpa Kita.

Tuesday, November 14, 2006

Nãga dan Garuda

Beberapa saat yang lalu kita sempet membicarakan tentang naga di milis. Tapi Ambu menemukan beberapa tulisan ini yang mungkin saja memperluas pikiran kita (atau malah jadi tambah bingung, hihi)

Selama ini yang kita anggap sebagai naga adalah sosok besar bersayap, menyemburkan api dari mulutnya, yang merupakan terjemahan dari ‘dragon’. Tetapi ada juga istilah dari bahasa Inggris (kata serapan): Nãga. Kata ini diambil/diserap dari bahasa Sanskrit/Pāli, artinya ular yang sangat besar. Persis seperti lagu permainan anak-anak: ular naga panjangnya bukan kepalang…

Jadi dia besar, tetapi tidak selalu bersayap kan? Meski ular bersayap juga bisa sih. Tetapi kata itu juga mengacu pada ular biasa seperti King Cobra dan Kobra India, yang biasa disebut nãg dalam bahasa Hindi, bentuk female-nya nãgi. Kira-kira nãgi mengingatkan pada apa dalam Harry Potter? Yap!

Dalam mitologi, Nãga si ular besar ini punya musuh besar yaitu Garuda. Kita biasanya menggambarkan Garuda seperti Garuda Pancasila (yang sebenarnya adalah Elang Jawa, Spizaetus bartels.).
Photobucket - Video and Image Hosting
Atau lebih jauh lagi, buat yang suka cerita pewayangan, dalam cerita Ramayana ada Garuda yang besar, Jatayu, yang mencoba menghalangi Rahwana saat menculik Dewi Sinta.
Photobucket - Video and Image Hosting
Yang suka JRR Tolkien, Elang Besar Gwaihir dan rekan-rekannya, mungkin bisa mewakili.
Photobucket - Video and Image Hosting
Buat yang belum tau (hihi) Garuda itu dilukiskan berwarna emas, wajahnya putih, biasanya sayapnya merah, paruh seperti elang.

Dengan penggambaran seperti itu, agak sulit untuk kita untuk menerima bahwa Garuda itu sama dengan Phoenix. Dalam penggambaran mitologi Hindu, Garuda adalah tunggangan Dewa Wisnu, jadi paling tidak garuda itu immortal. Tapi tidak seperti Phoenix yang digambarkan bisa mati, lalu hidup lagi dari abu setelah jasadnya terbakar, paling tidak selama lima ratus tahun.

Tetapi dalam essay ‘Nagini as Horcrux’ penulisnya mengatakan bahwa ‘In Malaysian tradition, the natural enemy of the Naga is a phoenix’. Lalu dalam sumber-sumber Wiki, ada yang menyatakan bahwa Garuda berbeda dengan Phoenix, ada juga yang menyatakan Garuda itu adalah Phoenix.

Jadi, Nãga (Nãgini, atau meski tidak semuanya, kaum ular, Sssssslytherin) akan bertempur dengan musuh bebuyutannya, Phoenix (Garuda?). Siapa yang akan menang?

Dalam mitologi biasanya Garuda menangkap Nãga, membunuhnya dengan melemparnya dari udara. Karena kebiasaanya menangkap Nãga dari kepalanya, para Nãga lalu menyiasati dengan menelan batu yang besar sehingga Garuda tidak kuat mengangkatnya. Para Nãga lalu menangkap Garuda dan membunuhnya. Lalu para Garuda mengetahui taktik Nãga itu, mengganti siasat dengan menangkap para Nãga dari ekornya, memaksa mereka untuk memuntahkan batu itu.

Jadi, Nãga atau Garuda?

Sumber Tulisan Wikipedia:
Nãga
Garuda
Gwaihir
Jatayu
Phoenix

Sumber Image
Gwaihir
Jatayu
Elang Jawa --> Kompas

Monday, November 13, 2006

Lupin-Tonks

Sebelumnya, Ambu mau minta maaf kalau pejelasan ini memakai ilustrasi yang salah. Soalnya Ambu bukan ahli genetik. Ambu cuma njiplak dari penjelasan selintas tentang Talasemia (sp) dan menerapkannya pada tulisan ini.

OK, ceritanya Remus Lupin dan Nymphadora Tonks kawin. Akan seperti apakah anaknya? Seperti biasanya, seorang anak membawa warisan dari ibunya dan ayahnya. Tetapi, seperti ayah-ibu lain di seluruh dunia, tidak ada yang tahu seperti apa warisan itu bentuknya. Dalam joke, kalau ada seorang ayah yang jelek tapi pinter menikah dengan ibu yang cuantik tapi idiot, pasti mereka mengharapkan anak yang cantik/tampan dan pintar. Bagaimana kalau yang terjadi malah anak yang jelek dan idiot?

Karena itulah, kita menghitung-hitung. Katakanlah Werewolf itu diturunkan. Dan Metamorfagus juga, keturunan.

Kalau Remus menikah dengan wanita biasa (penyihir ataupun Muggle terserah, pokoknya ‘biasa’) maka kemungkinan anak yang lahir adalah:
W=Werewolf
B=Biasa

WdominanBrepresif
WrepresifBdominan
WrepresifBrepresif

Jadi ada 3 kemungkinan: jadi Werewolf (Wdominan), atau Biasa (BDominan), atau biasa tapi dia bisa menurunkan (carrier) sifat-sifat Werewolf. Catatan: Bukan berarti kalau punya 3 anak maka akan 1 Werewolf, 1 Biasa, dan 1 Carrier. Tapi, tiap anak punya kemungkinan. Jadi bisa saja punya 3 anak dan 3-3 nya jadi Werewolf…

Kalau Tonks menikah dengan pria biasa, maka kemungkinan anak yang lahir adalah sama:
M=Metamorfagus
B=Biasa

MdominanBrepresif
MrepresifBdominan
MrepresifBrepresif

Sama, ada 3 kemungkinan: jadi Metamorfagus, jadi Biasa, atau Biasa dengan Carrier.

Tetapi… bagaimana kalau Remus menikah dengan Tonks? Maka kemungkinannya adalah:


Photobucket - Video and Image Hosting

Catatan: Keduanya menggunakan Biasa juga karena mungkin saja tidak terjadi apa-apa..

Yang paling aman ialah kalau mereka memperoleh anak BrepresifBrepresif. Jadilah anak itu aman. Selain dari kehidupan sekarangnya yang aman, di masa yang akan datang juga dia ga akan mungkin menurunkan Werewolf atau Metamorfagus. Dia bukan Werewolf, bukan Metamorfagus, bukan Carrier.

wM berarti dia akan menjadi seorang Metamorfagus, dengan kemungkinan menurunkan Werewolf di keturunannya. Wm berarti dia akan menjadi Werewolf dengan kemungkinan menurunkan Metamorfagus di keturunannya. wm berarti dia akan biasa-biasa tapi di keturunannya bisa diperoleh Werewolf atau Metamorfagus. Bdominan dengan M atau W, rasanya tidak mungkin terjadi karena Bdominan akan kalah oleh M atau W dominan.

Tapi … cilaka kalau si anak memperoleh kemungkinan WM. Berarti dia akan menjadi Werewolf sekaligus Metamorfagus. Bisakah kau membayangkan seekor Werewolf dengan bulu pink atau ungu muda?

Saturday, November 11, 2006

Snape, pamannya Harry?

Ini sebenarnya menjawab pertanyaan di milis, yang ini.

Lha, di milis kok malah jadi rame, apa Snape itu pamannya Harry. Ya, ampun, itu kan udah basi!

Ni jawaban Ambu ke milis:

Snape pamannya Harry, itu isu yang beredar udah lama banget. Sejak sebelum HP & Half-Blood Prince terbit, malah sebelum Order of the Phoenix.

Gimana mulainya?

Mulainya dari anagram. Anagram yang Tom Marvolo Riddle menjadi I Am Lord Voldemort, itu memancing penggemar-penggemar HarPot di seluruh dunia untuk ngutak-ngutik anagram seluruh nama di universe HarPot.

Untuk Severus Snape, dapetlah nama Perseus Evans.

Dikaranglah teori, bahwa Perseus ini adalah saudara kandung atau paling jauh saudara sepupu Lily Evans. Berarti dia adalah pamannya Harry. Makanya dia mau ga mau, meski dia kesel sama Harry, tetap melindungi keponakannya itu.

Kenapa Perseus Evans mengubah namanya? Ini ditempel-tempelin, dipaksa-paksain sama penggemar-penggemar HarPot, dari mitologi Yunani. Perseus itu adalah nama cucu Kaisar Acrisius, anaknya Danae. Kaisar Acrisius pernah diramal bahwa dia akan dibunuh oleh cucunya sendiri. Makanya dia mengurung Danae, anaknya. Kalau dikurung, dia ga bakalan ketemu cowok. Kalau ga ketemu cowok, dia ga bakalan hamil. Kalau ga bisa hamil, berarti ramalan itu ga akan terjadi. Gitu logikanya Acrisius.

Tapi kemudian Danae terlihat oleh Rajanya Dewa, Dewa atas segala Dewa, Zeus. Namanya juga Dewa, entah gimana Danae hamil gara-gara Dewa Zeus. Lahirlah Perseus. Danae dan Perseus kemudian dibuang ke laut, tapi dasar sakti, mereka ga mati. Melalui proses yang jelimet, terjadilah juga ramalan itu, King Acrisius dibunuh secara tidak sengaja oleh Perseus.

Nah, penggemar-penggemar HarPot ini mengarang teori, bahwa Perseus Evans diramalkan akan membunuh kakeknya sendiri yang entah siapa namanya. Agar ramalan ini tidak terjadi, maka ia disarankan agar mengubah namanya, 'dibuang' gitulah. Makanya dia mengubah namanya menjadi Severus Snape. Makanya dia menjadi penuh misteri, ga jelas asal-usulnya. Makanya dia biar sebel juga tetep aja melindungi keponakannya, Harry.

Tapi teori ini mulai goyah ketika Order of the Phoenix terbit. Ketika Harry berhasil me-Legilimens balik Snape dan terlihat anak kecil meringkuk di pojokan, sementara seorang lelaki marah-marah dan seorang perempuan menangis. Teori Perseus goyah, karena adegan ini nampaknya memperlihatkan keluarga Snape.

Apalagi ketika Half-Blood Prince terbit, dan dikatakan bahwa Snape itu adalah anak Tobias Snape dan Eileen Prince. Kecuali kalau Tobias Snape itu adalah nama samaran dari entah-siapa-Evans, teori Perseus ini langsung runtuh.

Begitu ceritanya.


*****


Dan yang ini, wekekek.. Ambu dapet dari koran Muggle, Koran Kompas. Masih inget kita sibuk ngurus Forum HPI agar tidak ada bahasa SMS?


Wellington

Siswa sekolah menengah atas (SMA) di Selandia Baru akan diizinkan memakai bahasa seperti yang biasa dipakai dalam pesan singkat telepon seluler (SMS). Para pejabat pendidikan negeri kiwi itu, Jumat lalu, mengatakan, bahasa tulis ala SMS bahkan bakal diizinkan dipakai dalam ujian akhir nasional (UAN) tahun ini. Bahasa teks sudah jadi bahasa kedua bagi ribuan remaja yang gemar menyingkat kata atau menciptakan ungkapan-ungkapan baru, seperti CU untuk see you, BTW yang kependekan dari by the way, dan LOL yang artinya laughing out loud. Rencana ini segera memicu kontroversi. Sementara para siswa kegirangan, para guru takut bahasa "gaul" itu akan merusak bahasa Inggris. Panitia UAN Selandia Baru menyatakan, pihaknya masih tak bisa menerima digunakannya bahasa Inggris yang tidak baik dan benar oleh para pelajar. Namun, mereka akan tetap memberi nilai bagi setiap jawaban yang benar dalam ujian meski jawaban ditulis dengan bahasa SMS. Menurut Bali Haque, Deputi Eksekutif Kepala Panitia UAN Selandia Baru, para siswa tetap harus berusaha menjawab soal ujian dengan sejelas-jelasnya.
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0611/10/ln/3082575.htm

Wednesday, November 08, 2006

Buku Muggle

Sebelumnya, hari ini Ambu ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada Andrew_Dumbledore, aka Parker Halliwell aka Desperadroo.. Semoga cepat menjadi Dokter Muggle, amin..

****

Lalu, ini ada pemberitahuan pada para Wizards dan Witches yang suka baca buku Muggle, akan ada Borong Buku Murah:

10-12 November 2006
Jl Cimanuk 14 Bandung
Pukul 10.00-16.00 WIB
4 buku hanya 10.000 rupiah
(silakan kurs sendiri ke Galleon)
Buku Manajemen, Buku Komputer
Referensi Umum
Novel, Komik, Cerita Anak
dan banyak lagi
Elexmedia, Gramedia, Grasindo
Hayo, pada dateng..!
*Pasti Lily ke sana, ngeliat gelagatnya sih..*
*kabur*

Monday, November 06, 2006

Ruppert Grint, mengapa..

Hihi, barusan baca Kawanku punya Devina, dan ada tentang Ruppert Grint. Bukan, bukan tentang Harry Potter, tapi tentang filmnya yang lain, Driving License (Bener ya?). Dia cerita, bukan dalam filmnya ya, tapi di kehidupan aslinya, dia sampai harus ngulang ujian ngambil SIM karena ujian SIM-nya yang pertama dia ga lulus.

Edit to Add: Driving Lessons! Hihi, salah aja..

Rasanya pernah baca ya? Siapa yang di Harry Potter HalfBlood Prince pernah ga lulus ujian Apparate/Dissaparate? Apa JKR ngambilnya dari kehidupan nyata pemeran karakter HP?

^_^

FanFic, FanArt, FanPoem

Dari mulai dibuka blog ini, banyak banget Essai. Ada yang isinya Enneagram, Bahasa Latin, Mahou Shoujo, sampai essai ringan tentang mangaka yang suka Severus Snape.

Tapi,
belum ada FF, FArt, dan FPoem ya? Hihi.. Ayo dong, masukin.

Dan di sini boleh masukin karya orang, asal diberi keterangan diambil dari mana (sertakan URL) dan kalau bisa udah minta ijin dulu. Kalau bisa sih, ... tapi dengan memberi keterangan berupa URL dari mana sumbernya juga udah cukup. Kecuali kalau, misalnya, itu adalah gambar bikinan teman sekelasnya Lily dan diembat tanpa sepengetahuannya ...
*kabur*

Review FF, FArt, FPoem, Essay, juga boleh. Kasih URL FF/FArt/FPoem/Essay yang mau direview, atau kalau untuk FPoem, boleh langsung diketik sebelum reviewnya. FArt, mending dikasih URL-nya, tapi kalau mau dimuat langsung, image-nya jangan guede-guede.

Trus, sidebar ini *nunjuk-nunjuk panel di sebelah kanan* bukan buat diantep. Diisi. Situs Indonesia, Situs Internasional, dan Wizards & Witches, kan Ambu nggak tau semuanya, lagian kadang-kadang ada faktor "M" buat ngisinya *kabur* jadi, isiin ya? Makanya semua Contributors udah Ambu jadiin Admin, biar semua bisa ngisi..

Thursday, November 02, 2006

Sekilas Info: The Famous Severus

Ahh, pada jahat gituh, ko malah nanyain keadaan motornya --;

Info ringan.
Waktu saya sedang bebersih lemari buku, saya bongkar-bongkar koleksi Animonster saya yang sudah lama ga dibaca. Karena kangen, akhirnya dibaca-baca deh (bebersihnya terlupakan).
Saat menelusuri lembar demi lembar majalah itu, ternyata ada beberapa mangaka Jepang yang menyukai Harry Potter, bahkan err.... adaw, lupa namanya, hihihi.... ada yang dengan terang-terangan bilang kalau dia suka sama Severus dan Slytherinnya. Weh, jangan berpikiran yang aneh-aneh ya, suka di sini artinya benar *sendirinya sudah mikir yang nggak-nggak*

Lalu ada juga beberapa anime yang karakternya menyukai buku (dan cerita) Harry Potter juga
. Lagi-lagi saya dengan tidak teliti lupa judul-judul dan nama-namanya. Sorry....
Contohnya, yang saya ingat itu anime R.O.D (Read or Die atau Read or Dream), salah seorang tokohnya yang bernama Michelle ternyata pengagum berat buku Harry Potter. Tapi memang tidak mengherankan, karena dia adalah seorang kamitsukai (CMIIW, orang yang bisa mengendalikan dan mempergunakan kertas untuk berbagai kebutuhan) yang rata-rata suka membaca buku.

Selengkapnya nanti saya cari deh, kalo inget, hehe *disambit*

Akhirnya saya punya keinginan untuk ngepost juga ya...
Ini adalah post saya yang ketiga, selain yang tentang bubar di Bandung dan pengumuman Quidditch yang telat di publish karena komputer error. Tapi kok kepostnya tetep di waktu bikinnya ya?Bukan waktu publish...