Saturday, October 14, 2006

Harry Potter on Amanda Potter

Sebelumnya saya mau minta maaf terlebih dahulu karena ngepost dua kali dalam sehari. Tapi saya pengen curhat tentang Harry Potter neeh. And saya juga minta maaf bagi orang-orang yang tersinggung baca post kali ini. Saya minta maaf, puasa harus saling memaafkan bukan?

Harry Potter. Pertama tau buku itu dari berita di Indosiar. Tapi gak tertarik, karena dulu gak termasuk book maniac. Bahkan waktu Harry Potter keluar di Indonesia, keinginan untuk menyentuh dan memegang, apalagi baca sama sekali tidak ada.

Baru, kelas 1 SMP (sekitar tahun 2000-an) aku mulai menggandrungi buku tersebut. Tapi itu semua bukan karena keinginan hati, tapi karena...

Mama: “Ki... kok beli komik lagi sih? Mbok yah duitmu dibeliin Harry Potter.”

AQ: “Hoo... iya iya.” *Gak tertarik*


Maka dari itu, akupun pergi ke Gramedia, dan membeli buku tersebut dengan hati yang tidak bernyanyi riang, alias karena males aja beli buku itu. Pas dibaca bagian pertama, tidak ada yang membuat hatiku berdegup dan membuatku mencintai Harry Potter. Tapi lama-lama, Harry Potter boleh juga.

Sampai akhirnya, duitku terkumpul untuk membeli buku Harry Potter seri kedua. Buku seri ketiga dan keempat kubaca dari meminjam.

Nah... aku selesai baca buku Harry Potter keempat tepat pas Harry Potter seri pertama dibuat movienya. Jadi... aku pecinta Harry Potter murni. Bukan pecinta Harry Potter movie.

Pas mau beli buku Harry Potter seri kelima, mama malah marah-marah. Mama bilang begini.

Mama: “Ki... buku Harry Potter itu buku tentang sihir. Ndak bagus buat dibaca.”


Hohohohoho... Sayang sekali mama. Dulu mama sendirikan yang nyuruh aku baca buku keren tersebut, kenapa sekarang malah melarang-larang begini? Tapi aku tidak peduli, kecintaanku pada Harry Potter tetap sama seperti dulu.

Pertama baca buku Harry Potter sih, pikiranku sangatlah naif. Andai aku bisa masuk Hogwarts, aku ingin sekali masuk Gryffindor dan bergabung bersama Harry, Ron, dan juga Hermione. Belajar memerangi Malfoy dan membenci Snape, dan juga bersama-sama memerangi Voldemort dan juga para Pelahap Maut.

Tapi... sekarang aku malah memihak Slytherin. Ingin bersama dengan Draco Malfoy. Pemuja the Half-Blood Prince. Dan kalo ada pendaftaran Pelahap Maut, aku ingin ikutan.

Semua itu dikarenakan kalo aku test masuk asrama di berbagai situs, pasti jawabannya Slytherin. Di situs resmi Harry Potter, aku masuk Slytherin. Di Hogwarts Virtual masuk Slytherin. Di situs sortinghat.com aku masuk Slytherin lagi. Pokoknya di kebanyakan situs tentang Harry Potter, aku pasti masuk Slytherin Slytherin dan Slytherin.

Sampai kecintaan pada Slytherin muncul dengan sendirinya. Sebenernya, pengaruh aku semakin cinta Slytherin sih pas masuk ke situs Harry Potter Indonesia. Ternyata pemihak Slytherin bukan hanya aku aja, tapi masih banyak lagi orang yang suka sama Slytherin. Semakin banyak pendukung Slytherin. Dan yang paling keren adalah, banyak banget orang yang mencintai Profesor Snape.

Maka dari itu, Slytherin adalah hidupku (kalo entar aku masuk Hogwarts). Banyak sih orang yang nanya begini...

PAQ (Penggemar Amanda Qwerenz): *Ngeliat cover binder aku* “Lho Ki, kok Slytherin sih?”

AQ: “Hah? Emang kenapa? Salah yah? Slytherin tuhkan keren banget. Berisi orang-orang yang eksklusif dan berkelas.”

PAQ: “Tapikan Slytherin jahat.”

AQ: “Daripada Gryffindor, buanyaaak banget peminatnya. Please deh, hari gini masih Gryffindor! Slytherin dong!” *Hehe, buat Lily, or orang-orang yang suka Gryffindor, sorry yah!*

PAQ: “Snapenya jahat banget kali Ki!”

AQ: “Hwooo... Snapenya keren banget! Tokoh paling misterius sekaligus paling keren di Harry Potter.”


Yah... begitulah. Sebenernya sih, kalo aku sering seleksi asrama di berbagai situs and ternyata aku masuk asrama selain Slytherin, aku sih dengan senang hati mengikutinya. Tapi Slytherin telah memilikiku.

And yang paling jujur, kenapa aku gak suka Gryffindor, tidak lain karena seorang Miss Gr... Anger, Hermione Granger. Sumpeeeeh, gak suka mati tuh sama cewek sok tersebut. Cara ngomongnya terribly bossy. Idih... pengen dimutilasi deh orang kayak gitu tuh. Emang sih, apa yang dikatakan sama Miss Gr... Anger tuh selalu benar. Miss Gr... Anger juga jenius, tapi... Aku tetap tidak menyukainya. Apa mungkin karena pengaruh darah lumpur yang mengalir pada darahnya? Ah... saya tidak tau.

Kalau di nomor 7 Miss Gr... Anger mati, mungkin hidupku akan tenang.

Yang jelas, aku memang suka Harry Potter. Buat Tante J.K. Rowling, salut deh sama novelnya! Keren abis! And Profesor Severus Snape, hwuiiii... aku penasaran bagaimana jadinya dia di buku ke-7 nanti.

4 Comments:

Blogger -AuDrIeL- said...

hihihihi, Amanda benar-benar Slytherin sejati ya ^^

You go girl!

Tapi.. kalau gitu kenapa Amanda Potter? Bukan Amanda Snape atau Amanda Malfoy?

Hmm... *pose mikir*

10:18 PM  
Blogger ambudaff said...

Pernah denger kalimat yang isinya: "Sirius itu satu-satunya Black yang tidak masuk Slytherin. Dia masuk Gryffindor"

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa Amanda itu juga satu-satunya Potter yang tidak masuk Gryffindor. Dia masuk Slytherin...

*kedip-kedip ke Amanda*
hihi..

6:42 AM  
Anonymous Anonymous said...

HEI...HEI PARA FANS HARRY POTTER.... kalo mau ngerasain banget-dunia harry potter coba Link ini
http://harpotindonesia.proboards.com

Wawwww...waww... walaupun Forumnya masih baru tapi kreatif juga... aku sih udah jadi member

7:06 PM  
Blogger yanmaneee said...

coach bags
vapormax
salvatore ferragamo belt
supreme shirts
yeezy
kyrie 6
kyrie 5
kobe sneakers
nike air max 270
ferragamo belt

10:01 PM  

Post a Comment

<< Home